2.682 Warga Lereng Merapi akan Direlokasi

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

YOGYAKARTA, (Tubas) – Sedikitnya 2.682 warga lereng Merapi yang wilayah tempat tinggalnya terkena dampak langsung bencana erupsi Gunung Merapi dinyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) akan direlokasi. Selain merelokasi warga, BNPB juga akan menjadikan wilayah berbahaya di lereng Merapi sebagai kawasan hutan.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dalam pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, di gedung Pracimosono Kepatihan, Selasa (12/4), mengatakan, sesuai rencana pihaknya bersama Pemerintah Provinsi DIY akan menetapkan wilayah yang boleh ditinggali atau tidak secara bertahap.

“Tahapan relokasi untuk semua kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi akan dimulai tahun 2011 ini dan ditargetkan selesai pada 2013 nanti,” ujarnya.

Dijelaskan Syamsul Maarif, areal lahan atau kawasan yang tidak boleh ditinggali nantinya akan dijadikan kawasan hutan. Penetapan kawasan hutan itu selain dalam rangka pengamanan lebih lanjut juga untuk penyediaan air bersih dan air minum. Maka akan dijadikan kawasan hutan. “Tetapi status kawasan hutan itu nanti apakah hutan taman nasional atau hutan lindung masih belum diputuskan,” tambahnya.

Menurut Syamsul Maarif, pertimbangan relokasi terhadap warga di lereng Merapi itu bukan berdasarkan pada radius wilayahnya, tapi pada probabilitas arah lahar apabila Gunung Merapi meletus lagi nantinya. Wilayah-wilayah yang dipandang berbahaya itu akan dimasukkan dalam peta makro daerah-daerah yang mutlak tidak dapat ditinggali lagi oleh warga. (S Eka Ardhana)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS