2025, Kontribusi Indonesia di Pasar Tekstil Dunia Mencapai 3 %

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kontribusi Indonesia di pasar tekstil dunia tahun 2025 diprogramkan menjadi 2,5 hingga 3 persen atau mengalami kenaikan dari sekarang yang hanya 1,6 persen.

Hal itu dikatakan Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka, (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin. Sigit didampingi Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Muhdory.

Penerapan pangsa pasar dunia itu lanjut Muhdory bukan tanpa alasan. Namun dengan penambahan spindel menjadi 2 juta serta peremajaan mesin-mesin industri TPT (tekstil dan produk tekstil) yang kini sudah dimakan uisa tua, keberadaan industri TPT di masa depan akan semakin berdaya saing.

Tahun 2015 juga dalam roadmap industri tekstil yang dicanangkan, akan semakin terbuka lebar peluang investasi khususnya sektor hulu untuk kepentingan bahan baku hilirnya. ‘’Ini harus ditingkatkan,’’ tegas Sigit.

Untuk itu katanya, stigma Perbankan yang menyebut sunset industri pada industri tekstil, segera diubah. Perbankan diharapkan segera membuka diri dan kebijakan perbankan diharapkan pro bisnis industri tekstil seperti perbankan di luar negeri.

Di bagian lain penjelasannya dikatakan bahwa berdasarkan evaluasi, pedrkembangan indystri TPT sejak 2016 mengalami peningkatan yang menggembirakan.

Salah satu contoh, jelasnya, hasil Ratas yang dipimpin Presiden Jokowi yang ditindaklanjuti dengan kebijakan Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan, industri TPT nasional mengalami pertumbuhan.

Jika 2015 industri TPT minus 4,79 persen, 2016 minusnya mengecil menjadi 0,13 persen kemudian periode 2016-2017, surplus menjadi 3,76 persen. (sabar)

CATEGORIES
TAGS