2030, Indonesia Keluar Sebagai Satu Bangsa Juara

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) -Indonesia dinilai menjadi negara di tingkat Asean yang memiliki optimisme tinggi terhadap kesiapan implementasi industri 4.0.

Hal ini tercermin dari peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 di April tahun lalu dan penerapan digitalisasi industri oleh sejumlah perusahaan manufaktur di dalam negeri.

“Dengan industri 4.0, Indonesia akan keluar sebagai salah satu bangsa juara pada tahun 2030. Bahkan, menurut PricewaterhouseCoopers (PwC), di saat itu kita bisa menjadi negara nomor tujuh dengan perekonomian terkuat di dunia. Maka yang harus kita dorong adalah optimisme,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi narasumber acara KADIN Entrepreneurship Forum di Jakarta, Rabu (27/2).

Menperin juga menyebutkan, berdasarkan hasil riset McKinsey, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan optimisme tertinggi dalam menerapkan industri 4.0, yakni sebesar 78%. Di atas Indonesia terdapat Vietnam sebesar 79%, sedangkan di bawah Indonesia ditempati Thailand sekitar 72%, Singapura 53%, Filipina 52% dan Malaysia 38%.

“Survei ini dilakukan kepada supplier teknologi dan manufaktur di Asean. Dari jawaban mereka, sebanyak 93 persen mengatakan bahwa industri 4.0 adalah peluang, kemudian tingkat kesadaran untuk menerapkan sebesar 81 persen, dan pertumbuhan dalam optimisme 63 persen,” paparnya.

Riset McKinsey juga menunjukkan, industri 4.0 akan berdampak signifikan pada sektor manufaktur di Indonesia. Misalnya, digitalisasi bakal mendorong pertambahan sebanyak USD150 miliar atas hasil ekonomi Indonesia pada tahun 2025. Sekitar seperempat dari angka tersebut, atau senilai USD38 miliar, dihasilkan oleh sektor manufaktur.

“Industri manufaktur selama ini konsisten menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Ini dilihat dari kontribusi besarnya terhadap produk domestik bruto (PDB) yang mencapai lebih dari 19 persen,” ungkap Airlangga.(sabar)

CATEGORIES
TAGS