IKM Terdidik Potensial Gerakkan Ekonomi Daerah

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Program Beasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil Menengah (TPL-IKM) merupakan salah satu upaya Kementerian Perindustrian dalam rangka menumbuhkan wirausaha baru di sektor IKM dari kalangan terdidik yang mampu memanfaatkan potensi lokal dan menggerakkan perekonomian daerahnya.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat pada pembukaan ”Pameran Produk Unggulan Binaan Tenaga Penyuluh Lapangan dan Wirausaha Baru”, di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian (27/10).

Kegiatan Pameran Produk Unggulan Binaan TPL dan Wirausaha Baru yang dilaksanakan keempat kalinya ini mengangkat tema “Youth Movement for a Better Indonesia”. Pameran tersebut merupakan ajang untuk mempromosikan produk-produk binaan TPL serta yang terutama menjadi ajang memperkenalkan dan mempromosikan berbagai produk hasil kreasi para TPL yang telah berwirausaha, sehingga dapat semakin dikenal di kalangan masyarakat luas, dengan tampilan yang semakin baik, kompetitif dan berdaya saing.

Menperin menyampaikan, pada saat ini pola pikir bangsa Indonesia masih menganggap pekerjaan yang baik adalah bila berada perkantoran dengan pakaian berjas dan berdasi. Sehingga ada kecenderungan untuk lebih memilih pekerjaan sebagai pegawai ketimbang menjadi seorang wirausaha. Realita inilah yang kemudian menjadikan dunia usaha Indonesia sulit berkembang.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia, ternyata warga Indonesia yang bekerja sebagai wirausaha (entrepreneur) pertumbuhannya sangat sedikit. Hal ini tentu sangat disayangkan karena pengalaman krisis ekonomi sebelumnya membuktikan justru di saat krisis ekonomi melanda Indonesia, usaha kecil dan menengah yang justru bertahan di tengah badai krisis moneter.

Atas pemikiran itu, Kementerian Perindustrian memperjuangkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Langkah tersebut bisa dimulai dari membangun wirausaha baru, yang tentunya membutuhkan dukungan banyak pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, swasta dan sektor perbankan.

Menperin berharap pameran ini mampu menggugah semangat generasi muda khususnya para TPL-IKM Program Beasiswa untuk berwirausaha sehingga menjadi pengusaha-pengusaha tangguh guna mewujudkan kesejahteraan Indonesia yang lebih baik, karena selama ini pemerintah telah memprioritaskan program kewirausahaan sebagai upaya untuk penyerapan tenaga kerja. Hal ini merupakan bagian utama untuk memajukan dan memandirikan bangsa Indonesia.

Pada kesempatan yang sama Syarif Hidayat menjelaskan, “Para TPL-IKM merupakan calon wirausaha yang telah dipersiapkan Kementerian Perindustrian melalui pendekatan by design atau melewati beberapa tahapan pendidikan terstruktur, yaitu pendidikan selama masa kuliah program D3 maupun pengalaman magang selama menjalani masa kontrak 2 tahun sebagai penyuluh lapangan di industri kecil dan menengah.”

Dimulai pada tahun 2007, program TPL telah berjalan sebanyak 9 angkatan hingga tahun 2015, dimana sebanyak 3 angkatan diantaranya yaitu angkatan 2007, 2008 dan 2009 telah menyelesaikan masa kontrak kerja.

Hasil evaluasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin tentang keberhasilan program beasiswa TPL-IKM ditinjau dari aspek penciptaan TPL menjadi wirausaha baru, sebanyak 267 orang (sekitar 24%) angkatan 2007-2009 telah memulai usaha selepas masa kontrak.

Dengan pengetahuan yang dimiliki, para TPL hendaknya jeli melihat potensi daerah, mampu berpikir kreatif dan berinovasi menciptakan produk yang berdaya saing dalam memenangkan pasar. Saudara sekalian tidak lagi berpikir akan bekerja sebagai pegawai setelah masa kontrak nanti tetapi termotivasi untuk menjadi pengusaha, lanjut Syarif.

Pameran ini diselenggarakan tanggal 27- 30 Oktober 2015, menampilkan peserta sebanyak 46 orang peserta terdiri dari 30 TPL-IKM perwakilan provinsi, serta 16 TPL-IKM wirausaha baru yang menampilkan berbagai komoditi pangan, kerajinan dan sandang. (sabar)

TAGS