Apa yang Dilakukan Sepeda Motor China Menghadapi Kelesuan Pasar ?

Loading

jialing

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Apa yang harus dilakukan sepeda motor China menghadapi kelesuan pasar? Untuk memerangi situasi yang sulit itu perusahaan APPKTM banyak memberikan program untuk menarik konsumen.

Salah satu yang sudah diterapkan adalah subsidi DP untuk roda dua dan tiga. Strategi penjualan pun berbeda, lebih mengutamakan ”jemput bola” ke konsumen ketimbang memelihara dealership.

Strategi memanfaatkan bulan Ramadhan tahun ini, diluncurkan program paket lebaran atau bingkisan senilai Rp 1,5 juta untuk setiap pembelian APPKTM tipe Gajah roda tiga 150 cc, 250 cc, atau diesel 500D. Konsumen bisa request, bingkisan diberikan dalam bentuk sesuai keinginan.

Program lain adalah servis gratis menjelang mudik. Dalam hal ini, PT Asean Motor International (AMI) memberikan gratis jasa dan penggantian busi. Sedangkan diskon khusus suku cadang juga diberikan dengan besaran potongan yang beragam.

Masalahnya, tak hanya merek-merek sepeda motor yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang terkena dampak memburuknya perekonomian nasional. Merek-merek di luar keanggotaan asosiasi justru mendapat tekanan lebih berat.

Salah satu yang menggeliat adalah APPKTM. Merek sepeda motor China rakitan Cikarang dengan komponen lokal mencapai 70 persen itu tak bisa menghindari dampak perekonomian yang lesu. Penjualan anjlok, bahkan AMI sebagai pemegang merek harus memutar otak untuk bertahan.

Penjualan dari awal tahun hingga Juni melandai di angka 15.000-an unit, atau turun 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. ”Kami mendapat berkah dengan kontribusi Maret saat belanja pemerintah turun. Lalu adanya model baru di segmen trail juga cukup menaikkan penjualan,” kata Direktur Pemasaran AMI Willy W Yaputra, Kamis (25/6/15), di kantor pusat AMI Jakarta Pusat.

APPKTM sempat meluncurkan Power Trek GTX 150 yang bermain di segmen trail murah. Model ini ternyata berhasil mendongkrak penjualan. Komposisi terakhir, roda tiga masih menjadi penyumbang terbanyak dengan porsi 40 persen, diikuti bebek 30 persen, lalu trail 20 persen, 10 persen sisanya untuk model lain. (mar)

CATEGORIES
TAGS