Asosiasi Usul Izin Impor Gula Setiap Tahun

Loading

index
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan telah mengeluarkan Izin Impor Gula Mentah (Raw Sugar) sebesar 945 ribu ton pada kuartal II 2015. Raw sugar itu sendiri merupakan bahan baku gula rafinasi untuk kebutuhan industri makanan dan minuman (mamin).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Riyanto B Yosokumoro berharap izin impor raw sugar tersebut segera terealisasi. Lantaran, kapasitas raw sugar sudah habis terserap pada kuartal I. Menurutnya menanggapi pers Rabu (25/3/15) di Jakarta, kuartal I sudah semua, malah yang baru ini 945 ribu ton kalau tidak keluar, pabrik yang tiga anggota tidak beroperasi karena habis.

Jumlah izin impor memang relatif besar. Riyanto pun menyadari hal tersebut untuk menutupi kebutuhan industri makanan dan minuman yang tinggi saat puasa. “Itu persiapan buat puasa, harganya naik, permintaan besar. Tiap tahun permintaan tinggi bulan puasa,” lanjutnya.
Namun disayangkan karena mekanisme izin impor per kuartal dianggap kurang tepat. Mekanisme per kuartal membuatnya sulit melakukan perencanaan yang matang untuk industri pengolahan. Menurutnya, rencana impor seharusnya sudah dilakukan sejak awal tahun, seperti rencana bisnis industri.

“Sebenarnya jangan per kuartal, mestinya setahun. Nanti dikasih berapa terserah pemerintah,” ujar Riyanto. Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan menerangkan, pemberian izin impor per kuartal menunjukan sikap konsistensi Kemendag. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemerintah memantau kebutuhan raw sugar. “Kita sudah konsisten akan berikan per triwulan,” katanya.

Menurut Partogi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merekomendasikan 1,57 juta ton untuk kuartal II dan III. Namun Kemendag hanya memberikan 60 persen untuk kuartal II dari jumlah tersebut melihat tingginya kebutuhan saat puasa. “Secara evaluasi dan analisis yang pas di Kemendag bahwa yang akan kita keluarkan hanya 60 persen 1,57 juta ton yaitu 945 ribu ton. Termasuk kebutuhan puasa dan lebaran,” jelasnya. (ril/mar)

CATEGORIES
TAGS