1 Juni Momentum Penyegaran Pahami Pancasila

Loading

Pancasila

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Ini merupakan momentum yang tepat untuk menyegarkan pemahaman terhadap Pancasila.

Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengutip pernyataan Proklamator Soekarno, bahwa Pancasila merupakan hasil dari kontemplasi dirinya atas penggalian nilai-nilai yang sudah berurat dan berakar di masyarakat kita seperti gotong royong. Dan beliau menemukan 5 nilai yang salah satunya religiusitas yang kemudian disebut ketuhanan.

Nilai-nilai yang berakar itu bukan begitu saja muncul dari negeri antah berantah, melainkan berakar dari nilai-nilai agama yang sudah berakar di masyarakat nusantara saat itu.

“Kita musti menyegarkan pemahaman kita tentang Pancasila. Mungkin bagi sebagian masyarakat Pancasila dinilai usang dan cenderung menjadi bahan kajian orang-orang tua. Padahal Pancasila itu keren dan visioner,” kata dia di Jakarta, Senin (1/6/2015).

Menurut Sukamta, seperti kita ketahui, para founding fathers telah membentuk tim 9 orang perumus Pancasila. Dari 9 orang itu hanya 1 yang nonmuslim. Semuanya sudah sepakat rumusan Pancasila sila pertama berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Namun ada elemen dari Indonesia bagian timur yang menuntut dihapuskannya frase Syariat Islam, sehingga berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan lobi-lobi akhirnya para tokoh Islam dari tim 9, demi persatuan, merelakan dihapuskannya frase syariat Islam. Jika sejarah penghapusan ini valid, maka inilah sikap toleransi dan besar hatinya umat Islam sebagai mayoritas. Sikap yang dicontohkan Rasulullah dan para founding fathers.

Namun demikian lanjut Sukamta bukan berarti perjuangan umat Islam kemudian gagal dalam membangun pondasi bangsa dan negara. “Dihapuskannya frase syariat Islam bukan bentuk kegagalan umat Islam. Karena nilai-nilai substansi Islam tetap terkandung secara jelas dalam Pancasila. Bisa jadi, Pancasila adalah salah satu tahapan keberhasilan umat Islam.”

Jika kita pelajari secara mendalam, jelas terlihat Pancasila keren karena kental dengan nilai-nilai subtansial yang dicontohkan oleh Rasulullah. Nilai Ketuhanan ditetapkan sebagai sila Pertama tentu memiliki alasan rasional tersendiri, yaitu nilai Ketuhanan menjadi jiwa bagi sila-sila lainnya. Tentang kemanusiaan, persatuan, permusyaratan dan keadilan jelas merupakan subtansi ajaran Islam. Pancasila keren khan?

“Menurut saya, kentalnya nilai-nilai Islam dalam Pancasila tentunya karena pertama, memang nilai-nilai agama sudah hidup pada masyarakat saat itu. Kedua, juga karena pada saat itu terlihat geliat kebangkitan umat Islam setelah keruntuhannya. Geliat kebangkitan ini terbaca oleh Lothrop Stoddard yang kemudian menuangkannya dalam buku berjudul The New World of Islam yang terbit sekitar tahun 1920-an. Presiden Soekarno demikian terinsiprasi dengan buku tersebut sehingga pada tahun 1966 beliau memerintahkan untuk menerrjemahkannya dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan agar menjadi buah pemikiran dan inspirasi bagi kebangsaan Indonesia yang mayoritas beragama Islam,” ujar legislator dari Dapil DIY ini.

Sukamta berpesan dengan mendarahdagingnya nilai-nilai agama dalam Pancasila, serta kehidupan berbangsa dan bernegara, maka jangan sampai kita mengkhianati Pancasila dengan menjauhkan nilai-nilai agama dari kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Kita harus pertahankan Pancasila agar tidak dibajak oleh oknum-oknum yang ingin menjadikan bangsa ini jauh dari nilai-nilai agama.

“Selain keren, saya melihat Pancasila itu visioner. Demokrasi yang berkembang di barat kini cenderung mengarah ke model musyawarah. David Held belakangan ini dalam bukunya The Models of Democracy menjelaskan model-model demokrasi yang ada. Dan yang terbaru adalah model demokrasi deliberatif, yaitu demokrasi yang menekankan kepada musyawarah dengan penyertaan masyarakat. Bangsa Barat baru sadar pentingnya deliberatif ini, sedangkan hal ini sudah jelas tertuang dalam Pancasila dan kita mempraktikkannya selama ini,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS