BI: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Solid

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia menilai, stabilitas sistem keuangan tetap solid ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan modal yang kuat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Sagara mengatakan, pada Februari 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih tinggi, sebesar 21,3%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah dan stabil di kisaran 2,0%.

“Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 12,2% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 11,5% (yoy),” ucap Tirta, Rabu (15/4/15).

Sementara itu, kondisi likuiditas perbankan lebih dari memadai seperti tercermin pada pertumbuhan DPK pada Februari 2015 tercatat sebesar 15,2% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 14,2% (yoy).

“Bank Indonesia memandang bahwa pertumbuhan kredit akan meningkat mulai triwulan II-2015 dan seterusnya, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan yang memadai,” imbuh Tirta.

Secara keseluruhan pada tahun 2015 pertumbuhan DPK dan kredit diperkirakan akan meningkat sehingga mencapai, masing-masing, sebesar 14-16% dan 15-17%. Untuk mendukung pencapaian tersebut, Bank Indonesia akan segera mengkomunikasikan kebijakan makroprudensial yang lebih akomodatif.

Hal itu, antara lain, dilakukan melalui perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan GWM-LDR, pemberian insentif berupa pelonggaran batas atas LDR bagi bank yang telah memenuhi kewajiban penyaluran kredit ke UMKM secara lebih awal.

CATEGORIES
TAGS