Caleg Terpilih, Jangan Lagi Ulangi Korupsi

Loading

Oleh: Enderson Tambunan

Enderson Tambunan

Enderson Tambunan

TERIMA kasih, Anda telah menunaikan tugas penting, Rabu (9/4), yakni memilih wakil rakyat, baik itu anggota DPR, DPD maupun DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tidak ada salahnya sesama pemilih mengucapkan terima kasih.

Syukur pula kalau lembaga penyelenggara pemilu menyampaikan ucapan terima kasih, lewat media massa, umpamanya. Sebab kita sering lupa, bahwa dampak ucapan terima kasih sangat dahsyat, mampu menyenangkan dan mampu mengalahkan.

Pemilihan umum legislatif, lebih ngepop dengan singkatannya, pileg 2014 ini, sungguh penting bagi perjalanan negara dan bangsa Indonesia lima tahun ke depan. Hasil pileg ini, selain terpilihnya anggota DPR, DPD dan DPRD, juga menetapkan partai politik mana yang dapat mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk bertarung pada pemilu presiden, Juli mendatang.

Dari 12 parpol tingkat nasional dan 3 parpol lokal di Aceh, tentu tak semua dapat mengajukan capres dan cawapres secara langsung, paling lewat koalisi antar parpol. Pileg kali ini memilih 560 kursi di DPR, sementara jumlah calon sekitar 5.608 orang. Dewan Perwakilan Daerah atau DPD menyediakan 132 kursi, empat kursi untuk setiap provinsi, yang diperebutkan sekitar 945 calon. Lalu, sekitar 2.137 kursi DPRD diperebutkan belasan ribu caleg dan 17.560 kursi DPRD kabupaten/kota dengan lebih banyak caleg.

Mengingat begitu banyak caleg, yang secara total diperkirakan 200.000 orang, memperebutkan kursi wakil rakyat, maka persaingan pun begitu ketat. Dan jurus-jurus hebat untuk meyakinkan pemilih telah dilakukan oleh para kandidat selama kampanye, 16 Maret hingga 5 April 2014.

Demi Rakyat

Patut pula kita mengucapkan terima kasih kepada para caleg, yang telah banyak berkorban, terutama mengeluarkan uang, agar tercapai cita-cita. Kita ucapkan selamat berjuang bagi yang terpilih. Bagi yang belum beruntung, masih ada kesempatan. Tunggu lima tahun lagi.

Apa yang kita harapkan dari pileg ini? Tentu terpilihnya wakil rakyat yang mampu menyuarakan kepentingan konstituen dan negara-bangsa. Bakti itu diwujudkan lewat peran menunaikan tugas pokok dan fungsi sebagai wakil rakyat. Umpamanya, mengawasi penggunaan anggaran belanja, yang begitu besar, supaya benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lembaga legislatif kita harapkan tidak dijadikan sebagai ladang untuk mencari nafkah, apalagi dengan cara menabrak ketentuan. Jangan lagi terjadi korupsi. Akhirilah kisah pahit, berupa dihukumnya sejumlah anggota dewan karena terlibat kasus korupsi pada periode lalu, agar jangan berlanjut ke periode lima tahun ke depan.

Kita pula mengingatkan agar wakil rakyat mendatang, terutama di DPR, mendorong berbagai pihak untuk terus menguatkan peran Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebagai langkah awal, agar DPR mencegah upaya yang bermaksud melemahkan peran KPK. Itulah salah satu yang kita harapkan diperjuangkan oleh DPR terpilih begitu mengangkat sumpah nanti.

Tentu masih banyak yang dapat dilakukan oleh wakil rakyat, baik di pusat maupun daerah, seperti yang dikemukakan pada masa kampanye yang lalu. Dengan penuh optimisme, kita pun menyambut terpilihnya anggota legislatif untuk masa bakti lima tahun depan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS