Candi Sewu Dipugar

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

KLATEN, (TubasMedia.Com) – Ketua Unit Candi Sewu BP3 Jateng, Siti Rohyani, mengatakan 90 persen batu bangunan candi merupakan batu asli. Sedangkan sisanya, merupakan batu andesit. Pembangunan satu candi membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Bila tidak dibuat replikanya, maka harus menyusun kembali dari awal. BP3 mentargetkan pemugaran akan memakan waktu tujuh bulan. Sementara biaya yang dibutuhkan sekitar Rp324 juta.

Candi yang dipugar berada di deretan pertama nomor enam. Pemugaran dilakukan pada pada bangunan lantai kerja atau alas bangunan candi. Alas tersebut terbuat dari cor beton. Pembuatan alas bertujuan agar bangunan candi perwara tidak ambles. Pasalnya beberapa candi di sana banyak yang ambles.

Stelah melakukan pemugaran candi Perwara atau candi pendamping di Candi Plaosan di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) memugar candi Perwara di Candi Sewu.

Menurut Siti candi tersebut akan dipugar total. Konsekuensinya, semua batu yang menjadi bahan bangunan candi harus dipindahkan dan dibuat susunan percobaan. Agar pembangunan kembali candi lebih mudah, maka akan dibuat semacam replika candi yang menyerupai candi yang dipugar.

Di komplek candi Sewu terdapat 249 candi, yaitu satu candi induk, delapan candi apit dan 240 candi perwara. Candi induk adalah candi yang dibuat oleh para pejabat pada jaman dulu. Sedangkan candi perwara adalah candi yang dibuat oleh masyarakat biasa.

Ketua Unit Candi Sewu BP3 Jateng, Siti Rohyani menjelaskan ada tim khusus untuk menyusun bangunan candi. Jadi tim itu harus jeli dan daya ingatnya harus tinggi, karena harus mengingat letak batu satu dengan yang lain supaya tidak goyah saat dibangun. (dwi harjoko)

CATEGORIES
TAGS