Chuck Hagel Mundur Dari Jabatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat

Loading

120215_chuck_hagel_ap_328

WASHINGTON, (tubasmedia.com) – Chuck Hagel mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat setelah kurang dari dua tahun berada di jabatan militer tertinggi di negara Adidaya tersebut.

Presiden Barack Obama telah menegaskan pengunduran dirinya dan memberikan penghargaan kepadanya atas dedikasi dan integritasnya.

Hagel, 68 tahun, seorang veteran perang Vietnam dan mantan senator Republik, mengatakan dirinya telah memutuskan “hak istimewa terbesar” dalam hidupnya.

Bulan lalu, dilaporkan bahwa dirinya bersikap sangat kritis terhadap strategi AS terhadap kelompok ISIS dan dalam hubungannya dengan rezim Suriah. Sementara, Hagel akan tetap berada di jabatannya sampai penggantinya dikonfirmasi oleh gedung putih.

Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa baik Chuck Hagel dan Obama, keduanya “memutuskan bahwa sudah waktunya untuk adanya kepemimpinan baru di Pentagon” dan telah membahas langkah tersebut selama berminggu-minggu.

Obama mengatakan bahwa Hagel datang kepadanya untuk membahas “waktu yang tepat untuk menyelesaikan pengabdiannya”.

Presiden AS mengatakan bahwa dirinya merasa beruntung untuk memiliki Hagel disisinya sebagai menteri pertahanan dan ia telah “kritis” untuk prestasi militer AS baru-baru ini.

Dalam pernyataan singkatnya, Hagel mengatakan: “Telah menjadi hak istimewa dalam hidup saya untuk memimpin dan yang paling penting untuk melayani semua orang di departemen pertahanan.”

Hagel, yang menjabat sebagai senator dari Partai Republik untuk negara bagian Nebraska selama 12 tahun, menjadi pemeran penting dalam keterlibatan AS di Irak meskipun harus ada pemungutan suara untuk mengotorisasi perang.

Ia menggantikan Leon Panetta sebagai menteri pertahanan di masa jabatan kedua Obama, melaksanakan tugas meredakan perang Afghanistan dan membuat pergeseran gerakan militer AS terhadap Asia.

Tapi masa depan kebijakan militer AS telah berubah di tengah serangan udara mereka terhadap ISIS di Irak dan Suriah.

“Beberapa tahun berikutnya akan menuntut fokus yang berbeda,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada New York Times. Media AS melaporkan terjadi peningkatan ketegangan antara Hagel dan gedung putih atas keputusan-keputusan di Suriah dan gaya bekerja mereka, mengutip Hagel confidantes dan pejabat pertahanan senior.

Senator Republik John McCain mengatakan dia tahu menteri pertahanan merasa frustrasi dengan aspek kebijakan keamanan nasional pemerintahan dan proses pengambilan keputusan.

Sementara itu Presiden Obama tidak menyebutkan nama pengganti Hagel dalam konfrensi pers pada hari Senin. (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS