Dirjen IKM: Subsidi Tidak Mendidik

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Euis Saedah mengatakan pemerintah tidak akan memberikan subsidi bagi industri kecil dan menengah (IKM) jika harga bahan bakar minyak naik. “Subsidi tidak mendidik, hanya akan dimainkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya di Kementerian Perindustrian

Menurut dia, pemerintah akan membantu IKM beradaptasi dengan kenaikan BBM melalui beberapa cara. Pertama, memfasilitasi peralatan bagi IKM, memberikan pendidikan, atau membantu menyelenggarakan pameran untuk IKM agar mereka tidak harus mengeluarkan biaya. “Jadi, pemberian subsidi yang cantik, bukan pemberian subsidi langsung,” katanya.

Euis menambahkan setelah kenaikan harga listrik dan upah buruh, beberapa IKM sudah mengeluhkan naiknya biaya produksi. Yang paling merasakan dampak, kata Euis, adalah industri otomotif dan garmen. Kenaikan biaya mencapai 10-15 %. “Sekarang BBM mau naik, kita belum tahu biaya produksi akan naik berapa banyak lagi setelah BBM naik.”

Industri otomotif, kata Euis, mengeluhkan kenaikan biaya produksi karena di sisi lain agen tunggal pemegang merek (ATPM) menuntut mereka menjual komponen dengan harga serendah mungkin. Industri garmen juga mengalami masalah serupa. Euis mengatakan kebanyakan dari mereka menggunakan mesin bordir yang membutuhkan tenaga listrik. “Biaya listrik saja sudah tinggi,” katanya.

Untuk menyiasati kenaikan BBM, Kementerian Perindustrian berencana agar nantinya kendaraan yang digunakan IKM menggunakan pelat kuning. Tapi, rencana ini belum terealisasi dan akan didiskusikan lebih lanjut dengan para pelaku IKM. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS