Ditandatangani, Kerja Sama Kembangkan Industri Kecil di Sulut

Loading

mou_041

MANADO, (tubasmedia.com) – Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Sam Ratulangi dan Bank Negara Indonesia (BNI) wilayah Manado terkait dengan pengembangan potensi industri unggulan Sulawesi Utara sebagai peluang industri kecil.

Penandatanganan MoU di Ruang Rapat Rektor Universitas Sam Ratulangi, dihadiri oleh Dirjen IKM Euis Saedah, Sesditjen IKM Busharmaidi, Direktur IKM Wilayah III Endang Suwartini, Rektor Universitas Sam Ratulangi, Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc., DEA, Pemimpin BNI wilayah Manado Hermita, dan Kadisperindag Sulawesi Utara Jenny Karouw.

MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dirjen IKM Euis Saedah dengan Rektor Universitas Sam Ratulangi Ellen Joan Kumaat, yang membahas tentang kerja sama pengembangan wirausaha baru IKM yang melibatkan potensi civitas akademika. Dukungan kelembagaan perbankan pun ditunjukkan oleh BNI sebagai mitra pengembangan IKM.

Menurut Dirjen IKM, Universitas Sam Ratulangi sebagai salah satu pihak kunci dalam MoU, diharapkan terus berupaya mengoptimalkan perannya sebagai driving force dalam pengembangan ekonomi dan IKM di Sulawesi Utara.

“Nota Kesepahaman ini dimaksudkan untuk mendorong pengembangan IKM dan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara melalui kerja sama kegiatan pengembangan entrepreneurship, pendidikan dan pelatihan peningkatan kualitas dan pengembangan komoditi, promosi, penelitian dan aplikasi teknologi informasi,” kata Dirjen IKM.

Ruang lingkup Nota Kesepahaman, meliputi: (1) Pengembangan hasil penelitian Universitas Sam Ratulangi Manado bagi pengembangan Industri Kecil dan Menengah di Sulawesi Utara berbasis komoditi unggulan daerah; (2) Kerja sama dan sinergi dalam peningkatan akses keuangan/permodalan, promosi, kemitraan dan pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah; serta (3) Kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sertifikasi produk, pengembangan peralatan dan mesin bagi Industri Kecil dan Menengah.

Dirjen IKM mengatakan, dalam kerja sama ini juga didorong peningkatan pengembangan financial inclusion sebagai bagian dalam pengembangan entrepreneurship. “Klausul tentang financial inclusion tentunya akan membuka peluang bagi wirausaha muda kampus terhadap kemudahan akses layanan jasa keuangan,” tegasnya. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS