Ditjen IKM Terus Lakukan Pengembangan Melalui Klaster

Loading

221214-umkm1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Euis Saedah menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengembangan IKM melalui pendekatan klaster di 50 kabupaten/kota melalui FGD klaster, dampingan tenaga ahli, bimbingan teknis dan desain.

‘’Selain itu juga diberi bantuan mesin dan peralatan pelatihan-pelatihan serta partisipasi pameran dan promosi,’’ demikian Dirjen IKM pada jumpa pers akhir tahun 2014 di Jakarta, Senin.

Dikatakan, meneruskan dan meningkatkan fasilitasi seperti subsidi harga mesin, pelatihan desain, promosi (pameran, termasuk buka gerai di negara ASEAN lain yang terpilih), juga telah dilakukan.

Selain itu juga membuat Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jasa yang berpotensi hadir di Indonesia : batik, bordir dan tenun (kalau mereka mau buka usaha ini harus punya SKKNI.

‘’Untuk industri kecil kita, cukup terlindungi dengan UU no 3 th 2014 tentang Perindustrian, oleh karena itu perlu penguatan industri menengahnya (champion2) serta linkage IKM dengan perusahaan besar, misalnya IKM fashion (yang umumnya desainer) dengan perusahaan tekstil, garmen dan investor,’’ tegasnya.

Di bagian lain keterangannya dikatakan, pihaknya telah melakukan pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP (One Village One Produk) di 96 sentra di 92 kabupaten/kota melalui pelatihan teknis, dampingan tenaga ahli, bantuan peralatan mesin dan partsipasi pameran produk OVOP.

Selain itu juga telah diberikan bantuan potongan harga dalam rangka restrukturisasi mesin/peralatan kepada 149 IKM dengan nilai bantuan Rp 19.247.672.304 serta fasilitas peningkatan pelayanan IKM kepada 29 UPT. (sabar)

TAGS