FARC Lepas Dua Sandera

Loading

farc-jpg

Milisi Farc yang jumlahnya mencapai ribuan orang

BOGOTA, (tubasmedia.com) – Pemberontak FARC di Kolombia ini telah merilis dua tentara yang disandera oleh pihak mereka awal bulan ini, yang dianggap merupakan langkah pertama dalam kesepakatan untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian antara pemerintah dan pihak pemberontak.

Kedua anggota tentara Kolombia, di identifikasi bernama Cesar Rivera dan Jonathan Diaz, ditangkap oleh pemberontak di wilayah perbatasan timur Arauca. Sedangkan tiga orang lainnya, termasuk seorang jendral Kolombia, ditangkap oleh FARC dalam insiden terpisah dan dinyatakan tetap menjadi tawanan.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, menghentikan perundingan perdamaian dengan pihak pemberontak sampai tawanan dibebaskan. Presiden Santos mengumumkan bahwa kesepakatan telah diambil untuk membebaskan ke-lima sandera tersebut pekan lalu, tetapi masih belum jelas kapan sang jendral akan dibebaskan.

Ruben Dario Alzate adalah jendral Kolombia pertama yang diculik dalam 50 tahun konflik sipil yang berlangsung di negara tersebut.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berperan dalam serah terima dua tentara yang akan dibebaskan. “Bagian medis ICRC dari misi tersebut bertugas memeriksa tentara yang dibebaskan untuk memastikan mereka sehat untuk melakukan perjalanan,” kata juru bicara ICRC dalam sebuah pernyataan.

“Mereka diangkut dalam sebuah helikopter dengan logo ICRC logo untuk menuju ke Tame, Arauca, di mana mereka diserahkan kepada perwakilan dari Angkatan Darat.”

FARC menuduh pemerintah Kolombia membuat pembebasan sandera menjadi hal yang sulit dengan melakukan operasi militer di daerah.

Presiden Santos mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan kembali setelah semua tawanan selesai dibebaskan.

Tapi seorang komandan tingkat tinggi FARC, Timoleon Jimenez atau yang dikenal dengan nama sandi “Timochenko”, mengatakan bahwa semuanya mungkin tidak semudah itu, karena aturan baru untuk pembicaraan mungkin diperlukan.

Pemerintah sepakat untuk melakukan perundingan tanpa menyetujui gencatan senjata, tetapi FARC menegaskan bahwa gencatan senjata bilateral lebih penting dari sebelumnya.

Pembicaraan damai yang dimulai sejak dua tahun lalu itu, bertujuan untuk mengakhiri konflik yang dimulai sejak pendirian FARC pada tahun 1964. Lebih dari 200.000 orang telah tewas dan jutaan lainnya telah melarikan diri dari kekerasan yang terjadi. (rizal)

CATEGORIES
TAGS