Harga Raskin di Tasikmalaya Rp 2.000/kg

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

TASIKMALAYA, (tubasmedia.com) – Harga pembayaran kembali beras keluarga miskin (raskin) di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membengkak. Warga yang berhak menerima membayar Rp 2.000 per kg dari harga seharusnya Rp 1.600 per kg. Kenaikkan itu tanpa alasan yang jelas, diduga karena ulah oknum pemerintah desa yang mecari keuntungan pribadi.

Akibatnya, warga masyarakat menjadi terbebani tambahan biaya sehingga pembayaran kembali raskin menjadi terlambat atau nunggak. Keterlambatan tersebut, menurut Ketua Independent Corouption wacth (ICW) Tasikmalaya Ir. Minirudin MP kenaqikan harga raskin karena ulah oknum kepala desa yang mencari keuntungan pribadi diatas penderitaan orang miskin.

Tidak hanya soal harga, tambah Minirudin berat raskin yang didrop Bulog pun berkurang jumlahnya. Raskin seberat 15 kg yang didrop Bulog di dalam karung plastik, ternyata yang diterima pemerintah desa hanya 14 kg. Oknum pemerintah desa mengharuskan warga membayar raskin dengan harga penuh.

Penyalahgunaan raskin membuat Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum berang dan dalam waktu dekat akan memanggil kepala desa yang memiliki masalah terkait tunggakan raskin. Sampai akhir tahun lalu masih banyak terjadi tunggakan pembayaran raskin oleh sejumlah desa kepada Bulog. Diperkirakan jumlahnya secara keseluruhan mencapai Rp 2 miliar.

Kabupaten Tasikmalaya mendapat kuota 2.200 ton dan baru terserap 80 persen. Jika sampai 2014 tunggakan itu belum lunas akan mempengaruhi distribusi raskin tahun berikutnya. Bulog telah menegaskan tidak akan mengirim kembali beras raskin ke daerah yang bermasalah. Langkah itu untuk menghindari terjadinya tunggakan dua kali, kata Uu.

Dari 1,7 juta jiwa penduduk Kabupaten Tasikmalaya ada lebih 600.000 jiwa lebih masih dikategorikan hidup miskin, sehingga Pemkab Tasikmalaya membentuk unit pelayanan cepat penanggulangan kemiskinan (UPCPK). Data tahun 2012 menyebutkan luas total areal lahan persawahan di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 49.000 hektar dengan jumlah produksi 313,600 ton atau sebanyak 855.179 ton per tahun.

Ini berarti rata-rata produksi padi setiap hektarnya bisa mencapai 65,53 kuintal. Jumlah tersebut sebagai capaian yang dikategorikan surplus. Jumlah tersebut belum mampu men-cukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya sehingga tergantung raskin. Distribusi raskin untuk wilayah Priangan Timur sebanyak 7.400 ton. (hakri/dadang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS