Hidup Nyaman

Loading

Oleh: Soeparjo

ilustrasi

ilustrasi

MANUSIA dititahkan oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling lengkap dibandingkan makhluk lainnya. Tujuannya agar manusia dapat mengemban tugas hidup mengatur, memelihara dan menyempurnakan isi dunia semesta, sehingga bermanfaat bagi sesama hidup dan lingkungannya. Tujuan ini dalam bahasa Jawa disebut memayu hayuning bawana.

Isi hidup ini ternyata merupakan rentetan peristiwa. Peristiwa ini merupakan pertumbuhan menurut kodrat, sebagaimana dikendaki oleh Tuhan. Pada akhir pertumbuhan, segala sesuatu dan bagi siapa pun akan kembali kepada-Nya. Akan tetapi jangan mengira, bahwa hidup manusia secara otomatis dapat menuju kesempurnaan. Hal ini tergantung pada ikhtiar manusia itu sendiri.

Barangsiapa taat pada petunjuk Tuhan dan menjauhi semua larangan-Nya, perjalanan kehidupannya akan positif. Tuhan menjamin manusia yang taat kepada-Nya akan menerima karunia dari-Nya. Hidup akan berakhir di kebahagiaan lahir dan batin. Sebaliknya, barangsiapa yang dalam menjalankan kehidupannya bersikap negatif, tidak menaati petunjuk Tuhan akan menerima atau merasakan tempelak Tuhan karena sifat Mahaadil Tuhan. Jangan lupa, bahwa Tuhan memiliki segala sifat antara lain: Mahamurah, Mahaasih, Maha Penolong tetapi juga Mahaadil.

Setiap manusia yang lahir di dunia ini diberi hak otonomi. Namun apabila cara mempergunakan kesempatan hidupnya salah, pasti akan menerima atau mengalami hasil perbuatannya sendiri yang salah itu. Maka jika manusia ingin bahagia, ia perlu memiliki watak rela, narima, sabar, jujur selama melaksanakan kehidupannya, sampai meningkat pada derajat budi luhur. Dengan demikian ia dapat merasa hidup puas, tenang, tenteram atau bahagia lahir dan batin.

Mengenai umur manusia, hakikatnya memang ada pada kuasa Tuhan. Sebagai contoh ada bayi, baru lahir sudah dipanggil kembali dan ada orang tua, usianya sudah sangat lanjut, belum dipanggil-panggil. Bagi manusia yang diberi perlengkapan lengkap (memiliki akal, perasaan, nafsu-nafsu dan pancaindra) untuk menjalankan kehidupan di dunia, wajib belajar dan berusaha untuk menjaga kesehatan. Kesehatan ada 2 macam, yaitu: kesehatan raga dan kesehatan jiwa. Keduanya dapat dipelajari untuk bekal hidup. Penting bagi kita untuk berikhtiar (wajib berusaha) dengan giat secara lahir dan batin. Setelah ikhtiar sebaik-baiknya, maka ketentuannya adalah pasrah kepada yang memberi Hidup, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk mencapai hidup nyaman dan bahagia, harus dimulai sejak dini. Oleh karena kebiasaan adalah membentuk watak/tabiat. Kebiasaan yang baik dan dilakukan dengan taat atau disiplin diri perlu dilatih, seperti: Apa pun yang kita kerjakan harus tertib, teratur, rapih, bersih, hati-hati dan diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Memulai pekerjaan dari hal yang kecil/sepele. Oleh karena bagaimana kita dapat melakukan pekerjaan besar, tanpa dimulai kerja yang kecil-kecil dahulu. Contoh: mencuci piring kemudian di tempatkan secara teratur, meletakkan barang-barang di tempat yang tetap, sehinggi apabila dibutuhkan gampang mencarinya, berpikir, bertindak dengan baik-bijaksana sesuai petunjuk Tuhan.

Selalu berpikir dan berperilaku positif (positif thinking). Selalu tersenyum. Terpenting adalah selalu mendekat kepada Tuhan. Menerima keadaan hidup, apa pun yang dialami dengan ketenangan, menyadari bahwa Tuhan yang Mahaadil, memberi setiap manusia sesuai dengan porsinya masing-masing.

Hidup ini ibarat singgah sebentar di dunia untuk minum, dan setelah itu kembali ke asal mulanya. Tetapi jangan dianggap gampang untuk dapat kembali mencapai Innalillahi wa innaillaihiroji’un ( Sesungguhnya yang berasal dari Tuhan, kembali ke Tuhan). Untuk itu semua ilmu demi kesejahteraan dunia yang telah kita miliki perlu diamalkan sesuai dengan petunjuk-Nya. Hingga akhirya dapat merasakan “Hidup Nyaman”. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS