IHSG Diperkirakan Melemah Setelah Cetak Rekor Berkali-Kali

Loading

indeks-saham-anjlok-setelah

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research Ascend, Rowena Suryobroto mengatakan, IHSG diperkirakan melemah lagi mengikuti gerakan bursa global dan regional seiring dengan aksi profit taking setelah beberapa hari mencetak rekor tertinggi. DJIA melemah -0.58% ke 18,096.9. S&P500 melemah -0.44% di 2,098.5. Nasdaq ditutup negatif -0.26% di 4,967.1. Bursa-bursa Eropa ditutup menguat. DAX +0.98%; FTSE +0.44%; CAC40 +0.99%. Nikkei dibuka di area merah namun menguat ke arah level penutupan +0.00%. Minyak WTI di Pasar Nymex ditutup naik +2.03% ke US$ 51.5/ barel. Emas melemah -0.29% ke US$ 1,200.9/ oz.

Wall Street kembali melemah di hampir semua sektor kecuali sektor kesehatan yang naik, setelah Mahkamah Agung di AS memberikan keputusan positif soal obat kanker. “Data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan moderat tidak mampu untuk mendorong bursa ke arah penguatan,” kata Rowena, Kamis (5/3/15). Laporan upah swasta ADP menunjukkan kenaikan 212K di Februari, di bawah ekspektasi dan dari bulan Januari yang tercatat 250K. Sementara di Eropa, pasar sudah menantikan hasil rapat bank sentral Eropa (ECB), dan Euro yang melemah telah mendorong ekspor Eropa.

China menargetkan pertumbuhan PDB pada 7% di tahun 2015 dan fokus pada kualitas. Tingkat pertumbuhan ini paling lambat dalam 11 tahun. Tahun 2014 PDB tercatat hanya 7,4%, lebih rendah daripada tahun 2013 yang 7,7%.

Sejak November, Beijing telah memangkas tingkat suku bunga 2 kali dan menurunkan reserve requirement dari bank-bank utama untuk mendorong pertumbuhan. China juga akan lebih fleksibel di dalam mengambangkan mata uang yuannya serta lebih memperbanyak cadangan valasnya. Inflasi konsumen ditargetkan di sekitar 3% sementara defisit anggaran 2,3% dari PDB. Pengeluaran militer akan lebih tinggi 10,1% menjadi US$ 141,4 miliar. (angga)

CATEGORIES
TAGS