Indonesia Jeblok

Loading

Oleh: Edi Siswoyo

ilustrasi

ilustrasi

DI tingkat global daya saing industri domestik Indonesia jeblok. Penyebabnya dituding biaya logistik yang tidak efisien. Infrastruktur fisik seperti jalan raya, jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara (bandara), listrik hingga air bersih yang sangat dibutuhkan kawasan industri belum tersedia secara memadai. Akibatnya, di tingkat global industri Indonesia kalah bersaing dengan negara lain termasuk negara tetangganya.

Tudingan itu ada benarnya. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat pada tahun 3013 Produk Dometik Bruto (PDB) sebesar Rp 9.048,9 sebanyak 27 persen dihabiskan untuk biaya logistik. Jumlah itu tergolong tinggi–inifisien–dibanding Korea Selatan yang 16.3 persen PDB, Jepang 10.6 persen PDB, Amerika Serikat 9,9 persen.

Sepanjang tahun 2013 biaya logistik Indonesia mencapai Rp 2.452.68 triliun. Julah tersebut jauh lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1.842,5 triliun. Biaya logistik tersebut pada umumnya untuk biaya transpotasi yang jumlahnya mencapai 66,8 persen dan biaya pengadaan dan persediaan yang mencapai 27,56 persen dan 5,64 persen untuk adiministrasi.

Untuk menekan ongkos transpotasi menjelang perdagangan bebas ekonomi ASEAN yang sudah di ambang pintu, pekan lalu, dibuka infrastruktur rel ganda kereta api (KA) yang menghubungkan Jakarta – Surabaya sepanjang 727 kilometer. Jalur rel ganda tersebut akan digunakan secara komersial mulai April 2014. Penggunaan jalur rel ganda KA tersebut diharapkan dapat menekan biaya transpotasi barang produk industri domestik Indonesia dan juga manusia.

Tentu, kehadiran rel ganda tersebut mempunyai ari penting karena dapat mempersingkat waktu tepuh dan menekan biaya logistik yang diperkirakan bisa mencapai 17 persen. Meski terlabat jauh–setelah 150 tahun pembangunan jalur rel KA di Pulau Jawa—kehadiran rel ganda Jakarta – Surabaya layak kita memberikan apresiasi dalam penyediaan infrastruktur angkuan umum.

Jalur rel ganda Jakarta – Surabaya merupakan infrastruktur yang mempunayi peran besar bagi peningkatan daya saing industri domestik Indonesia. Sebab, dengan infrastruktur tersebut bisa dilakukan peningkatan arus barang dan manusia serta efisiensi kegiatan ekonomi. Selain itu juga dapat mengurangi beban jalan raya yang selama ini digunakan dengan keluhan jumlah dan panjang jalan yang tidak sebanding dengan kebutuhan tanspotasi barang dan manusia.

Infrastruktur rel ganda memiliki peranan berperan penting dalam meningkatkan arus barang dan manusia serta mengurangi biaya logistik. Kita berharap peningkatan penggunaan jalur rel ganda kereta api mampu meningkatkan daya saing industri domestik Indonesia di tengah persaingan global! ***

CATEGORIES
TAGS