Industri Kreatif Serap Jutaan Tenaga Kerja

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Keinginan untuk menjadikan industri kreatif sebagai andalan menghela pertumbuhan ekonomi nasional makin menguat. Di antaranya, disarankan agar pemerintah membentuk semacam Badan Industri Kreatif Indonesia, disingkat (BIKI), yang berperan di tingkat pusat dan daerah.

Dengan peningkatan peran industri kreatif, Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya alam, tapi juga ide-ide kreatif, untuk menciptakan sedikitnya 2 juta creative entrepreneurship baru dan membuka sekitar 25 juta lapangan kerja.

Pendapat itu dikemukakan Rudy Ersan, Direktur Blue Green Economy Daerah Terbarukan, yang turut aktif melaksanakan program pembangunan daerah tertinggal menjadi daerah tebarukan melalui usaha industri rumahan dan industri kreatif, kepada Koran Tunas Bangsa di Jakarta, baru-baru ini.

Ia mengusulkan beberapa fungsi BIKI, di antaranya, memetakan berapa sebenarnya kontribusi industri kreatif bagi produk domestik bruto (PDB). Ia menyebutkan sebagai contoh, industri kreatif Inggris berkontribusi 17 persen untuk PDB. Rudy pun yakin, industri kreatif Indonesia, dengan 15 jenis (subsektor), akan dapat menyumbang lebih dari itu. Lantaran itu, sangat penting kita punya data dan informasi mengenai geliat industri kreatif.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selama ini kontribusi industri kreatif Indonesia untuk PDB sekitar 7 persen. Kontribusi itu diperoleh dari 15 jenis industri kreatif, yakni, Periklanan, Arsitektur, Pasar Seni dan Antik, Kerajinan, Desain, Desain Fesyen, Film, Video, dan Fotografi, Permainan Interaktif, Musik, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Percetakan, Jasa Komputer dan Piranti Lunak, Televisi dan Radio, Riset dan Pengembangan, serta kuliner.

Rudi mengemukakan, badan dimaksud dapat didesain untuk mendampingi pelaku industri kreatif, baik dalam pendidikan/pelatihan, pembiayaan maupun mencari pasar. “Industri kreatif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daerah tertinggal menjadi daerah terbarukan,” katanya.

Dikemukakan, badan tersebut dapat berperan sebagai mediator industri kreatif untuk go national dan go international. Melalui BIKI pelaku industri kreatif kita dapat bekerja sama dengan mitranya di luar negeri, terutama dengan negara yang sudah maju industri kreatifnya.

Potensi Daerah

Menjawab pertanyaan, Rudy mengatakan, badan dimaksud sebaiknya dibentuk hingga tingkat kabupaten/kota, karena targetnya memang untuk mengangkat potensi industri kreatif di daerah-daerah.

Ia berpendapat potensi industri kreatif di Indonesia luar biasa dan dapat menciptakan banyak lapangan kerja di daerah. Oleh karena itu, gerakan mengembangkan industri kreatif mesti ditingkatkan. “Ini ide lokal, tapi dapat mendunia,” katanya.

Dikemukakan, industri kreatif dapat menjadi solusi pembangunan jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, dengan bonus demografi, pasar dalam negeri sungguh potensial.

Terkait dengan itu, dia mengajak semua pemangku kepentingan untuk menjadikan industri kreatif menjadi andalan dan ujung tombak pertumbuhan perekonomian nasional. Pada saatnya nanti, industri kreatif Indonesia akan menjadi yang terbesar di lingkungan ASEAN dan secara bertahap, salah satu yang terbesar di dunia. (ender)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS