Keane: Mantan Pemain United Itu Seperti Mafia

Loading

Roy Keane dan cover bukunya (gambar mirror)

Roy Keane dan cover bukunya

ROY Keane kembali meluncurkan serangan, yang biasanya penuh semangat, terhadap mantan pemain Manchester United yang diklaimnya bertindak “seperti mafia” dalam peran duta mereka di Old Trafford atau sebagai pakar di saluran televisi klub.

Mantan kapten United, Roy Keane, memilih legenda Old Trafford yaitu Bryan Robson dan Paddy Crerand menjadi sorotan utama dari kritik kerasnya, saat dirinya berbicara kepada audiens di Dublin pada acara terbaru untuk mempromosikan otobiografinya yang baru saja diterbitkan, “The Second Half”.

“Ketika saya melihat United, saat ini hanya ada banyak propaganda disana,” kata Keane dalam sebuah kutipan yang muncul di The Guardian. “Banyak omong kosong akan berbicara, banyak mantan pemain yang sekarang bekerja untuk klub, mereka berada di dalam kontrak, mantan pemain dari tahun 60-an dan 70-an yang bekerja untuk United dan mereka selalu mencoba untuk membuat anda seperti anak-anak.”

“Itu sebabnya saya mengambil langkah mundur dari Man United. Mereka semua adalah sosok yang layak, jangan salah paham, tapi itu hampir seperti situasi di organisasi mafia.”

Keane dikritik oleh Robson ketika dirinya mengatakan bahwa gelandang United Nani pantas mendapatkan kartu merah dalam apa yang terbukti menjadi pertandingan terakhir Sir Alex Ferguson di Liga Champions melawan Real Madrid Maret 2013 dan ia menggunakan penampilan publik di ibukota Irlandia tersebut untuk meluruskan kontroversi itu.

“Pendapat saya tentang Nani adalah serius, ia melihat pemain itu datang, dan dia pasti bersungguh-sungguh (saat melakukan pelanggaran),” kata Keane. “Pemain pantas untuk dikeluarkan dari lapangan, tapi saya ingat Robbo hari berikutnya. Robbo bekerja untuk Man United. Dia seorang pemain hebat, tapi dia dipekerjakan oleh Manchester United, jadi dia punya untuk mengomentari Man United, dan apa yang Anda pikirkan tentang yang akan dia katakan?”

“‘Keaney dan saya masih ingat mengatakan dia berkata seperti itu. Keaney adalah satu-satunya di Old Trafford yang berpikir itu adalah kartu merah. Nah, wasit sendiri berpikir itu kartu merah.”

Keane melanjutkan dengan mengatakan dia tidak akan sembarangan dan tidak berniat untuk menjadikan tur bukunya menjadi misi untuk mengkritik siapa saja yang telah berpikir negatif terhadap dirinya dalam beberapa tahun terakhir, dalam sebuah pertunjukan panggung yang diterima dengan baik rekan-rekannya di Irlandia.” (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS