Kenaikan Harga BBM Memaksa Pelaku UKM

Loading

221114-ekbis-4

MEDAN, (tubasmedia.com) – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter memaksa para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) menghitung kembali biaya produksi produk yang mereka hasilkan.

Sejumlah pelaku UKM di Kota Medan, Sumatera Utara yang ditemui, Jumat (21/11) mengaku masih akan menghitung harga pokok penjualan (HPP) produk yang dihasilkan sehubungan kenaikan harga yang mengikuti kenaikkan harga BBM bersubsidi.

Pemilik usaha olahan daging durian Lambok mengatakan kenaikan harga BBM membuat harga bahan baku naik juga upah mengupas daging durian. Selain itu, juga biaya transportasi bahan baku produk.

Kenaikan harga BBM juga berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat.Dalam satu pekan terakhir ini, omzet permintaan daging durian maupun pancake durian merosot. Biasanya dalam satu minggu omzetnya mencapai 400 kg dan sekarang turun 30 persen.

Pemilik usaha Saroha M Ali menambahkan kenaikan harga BBM, memberi pilihan sulit karena harus menaikkan harga jual produk. Harga bahan baku naik. Kacang yang biasanya Rp 16 ribu menjadi Rp 19 ribu per kg.Biaya tran sptotasi yang bisanya Rp 50 ribu satui minggu, membengkak hingga Rp 70 ribu. Belum kenaikkan harga tepung dan minyak goreng.

Pemilik usaha Rendang Yugo Merry Fersy mengakui kenaikan harga BBM akan memberikan efek pada produksi. Bahan baku cabai dan daging yang harganya sudah melambung. Merry mengaku masih akan menghitung kembali biaya produksi sebelum menetapkan harga jual Rendang yang dihasilkannya. (sabar)

TAGS