Kinerja DPR Mendapat Penilaian Sangat Buruk

Loading

Laporan : Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Lagi-lagi lembaga terhormat, DPR mendapat penilaian sangat buruk menyangkut kinerja dengan hasil nilai rapor merah yang dilansir Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) untuk periode 2009-2014.

Menurut Sebastian Salang, berdasarkan data riset Rapor Kinerja Anggota DPR 2009-2014 mulai dari laporan kekayaan ke KPK hingga keaktifan mereka, hasilnya, mayoritas sangat buruk.

Dari hasil evaluasi Formappi, berdasarkan penelitian yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen kinerja 519 anggota DPR, 300 risalah rapat di setiap komisi dan daftar hadir 635 rapat komisi sama sekali tidak menunjukkan hasil yang memadai.

“Ratusan dokumen yang diambil pada masa kerja tahun 2012, kinerja anggota dewan paling tinggi, sementara tahun 2014 paling rendah. Dokumen selama satu tahun itu diolah selama 1,5 tahun menggunakan metode kualitatif dari pandangan pakar dan komparasi lembaga sejenis dari luar negeri,” kata Sebastian yang dipaparkan di Gedung Joeang 45, Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).

Hasilnya, sebanyak 64 anggota DPR periode 2009-2014 tak melaporkan harta kekayaannya ke KPK hingga akhir masa tugas mereka. Namun 455 anggota dewan lainnya telah melaporkannya.

Dijelaskan, 88 Persen anggota DPR telah melaporkan harta kekayaan ke KPK dan untuk tingkat kehadiran anggota DPR sepanjang 2012 diwarnai dengan tingkat kehadiran 197 anggota yang masuk kategori cukup baik karena memiliki tingkat kehadiran 85 persen. Namun 22 persen anggota dewan memiliki tingkat kehadiran yang sangat buruk.

Dari sisi keaktifan para anggota dalam rapat komisi, hasilnya mayoritas anggota DPR atau 78,4 persen anggota tingkat keaktifan berbicara dalam rapat di bawah kategori cukup baik. Hanya 10 anggota dewan yang aktif berbicara di setiap rapat komisi.

491 anggota DPR juga diketahui tak memiliki rumah aspirasi di dapil mereka. 51 Persen anggota dewan juga tidak melaporkan kegiatan mereka selama 2012 lalu.

“Berdasarkan rapor ini, tergambarkan variasi kualitas anggota DPR. Rata-rata kumulatif, sebagian besar anggota DPR nilai rapornya sangat buruk,” ujar Sebastian.

Temuan penelitian yang mengejutkan adalah 362 anggota DPR pada tahun 2012 tidak pernah melakukan kunjungan ke dapil saat reses. Hanya 6 persen anggota DPR yang melakukan kunjungan ke dapil sebanyak 3 kali saat reses di 2012. (ben)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS