Limpahkan Kasus BG ke Kejaksaan, ICW: Seperti Ada Titipan

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Koordinator Indonesian Coruption Watch, Emerson Junto tidak yakin dengan komitmen pemberantasan korupsi Presiden Jokowi. Berbagai langkah Jokowi terkait konflik KPK vs Polisi menurutnya sudah menunjukkan hal itu.

“Penunjukkan Taufikurahman Ruki dan Indiarto Senoadji sebagai Plt Pimpinan KPK sudah jelas menunjukkan hal itu. Ruki misalnya hampir seluruh umur hidupnya dihabiskan di kepolisian dan hanya 4 tahun saja jadi pimpinan KPK. Sementara Indiarto adalah penasehat Polri. Jadi ada semangat untuk menghentikan kasus Budi Gunawan dengan ditunjukan orang-orang ini,” ujar Emerson dalam diskusi di Gedung DPR “Bagaimana Nasib Kasus Komjen Budi Gunawan di Kejaksaan Agung” Kamis (5/3/2015).

Langkah Ruki yang ditunjuk oleh Jokowi menjadi Plt Ketua KPK menurutnya juga aneh. Selama ini belum pernah ada ceritanya KPK melimpahkan kasus ke kejaksaan, karena selama ini yang ada justru KPK mengambil alih kasus-kasus yang mandeg di kejaksaan maupun kepolisian.

“Belum pernah ada ceritanya KPK melimpahkan kasus ke kejaksaan maupun kepolisian.Yang ada KPK itu mengambil alih kasus di kedua lembaga tersebut. KPK sepertinya dengan langkah pelimpahan kasus ini gampang menyerah. Ini bukan tipikal KPK,” imbuhnya. Selain itu selama menjadi pimpinan KPK beberapa waktu lalu, Ruki dinilainya juga tidak pernah membongkar kasus-kasus korupsi yang ada di tubuh kejaksaan dan kepolisian.Dia pun menuduh Ruki ingin menyelamatkan lembaga KPK atau orang tertentu.

“Selama Ruki menjadi pimpinan KPK tidak ada satupun kasus korupsi yang melibatkan anggota Polri atau Kejasaan. Ketika menjadi pimpinan KPK juga seperti ada titipan untuk mengambalikan kasus rekening gendut Budi Gunawan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Emerson pun meragukan kejaksaan akan menyelesaikan dan mengungkap kasus rekening gendut ini. Hal ini karena beberap sebab. Dia pun menceeritakan posisi Jaksa Agung, HM Prasetyo yang merupakan politisi Partai Nasdem. Partai Nasdem sendiri dalam pemilihan kapolri lalu adalah partai pendukung Budi Gunawan. “Prasetyo itu kader Partai Nasdem. Partai Nasdem mendukung Budi Gunawan jadi kapolri. Masa pendukung akan melanjutkan kasus BG sampai pengadilan?,” ujarnya.

Selain itu performance kejaksaan yang tidak pernah transparan dalam menangani kasus. Dia pun mencontohkan banyak kasus di kejaksaan agung yang diberikan SP3. “Kasus Setya Novanto dan Djoko Chandra dalam kasus cesie Bank Bali ternyata sudah di SP3 dan ini tidak pernah dipublished. Begitu juga dengan beberapa tersangka kasus Sisminbakum,” jelasnya.

Penanganan kasus di Kejaksaan menurutnya tidak pernah murni hukum dan lebih banyak unsur politisnya.” Selain itu yang di kejaksaan tidak ada yang jelas yang namanya pengeledahan,pemblokiran rekening, cekal dan lainnya terhadap koruptor.Koruptor selalu dijadikan makhluk istimewa,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS