Menperdag: Beras Rentan terhadap Gejolak Harga

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfhi berpendapat, beras sangat rentan terhadap gejolak harga. Kerentanan harga beras lebih tinggi dari komoditas lainnya.

Juga bisa diketahui, sifat gejolak harga beras lebih bahaya daripada komoditas lain, seperti daging sapi, cabai, dan lainnya. Begitu dikemukakan Menteri Perdagangan saat paparan ekspor-impor di Jakarta, Rabu (2/7.

Lutfhi menjelaskan, bahaya gejolak harga beras akan memengaruhi seluruh indikator ekonomi. Padahal, kalau semua indikator ekonomi terdampak akan menyeret inflasi.

“Kenaikan harga komoditi beras sangat berbahaya terhadap seluruh indikator ekonomi mikro dan makro ,” katanya.

Lutfhi menjelaskan, saat ini stok beras pada Badan Urusan Logistik sebanyak 1,8 juta ton. “Hanya cukup sampai 7 bulan. Masalahnya stok akhir tahun lalu sekitar 4 juta ton,” katanya. (red/ris)

CATEGORIES
TAGS