Meski Laju Pasar Obligasi Positif, Investor Diharapkan Tetap Waspada Sentimen Global

Loading

260115-ekbis

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, laju pasar obligasi mampu melampaui estimasi sebelumnya dimana masih melanjutkan kenaikannya. Bahkan mampu melampaui kekhawatiran akan terjadinya pembalikan arah melemah.

Sentimen dari menguatnya laju nilai tukar Rupiah yang dibarengi dengan sentimen positif global dari rencana realisasi kucuran stimulus ECB dan bertahannya tingkat suku bunga rendah memberikan sentimen positif bagi laju pasar obligasi.

“Pelaku pasar pun memanfaatkan sentimen positif tersebut untuk kembali melakukan aksi beli, terutama pada obligasi tenor panjang sehingga mengakibatkan menguatnya harga dan kenaikan yield yang lebih tinggi dari tenor lainnya,” kata Reza, Senin (26/1/15).

Pergerakan harga dan yield menunjukkan laju yang positif meskipun bergerak tidak beriringan. Pergerakan yield secara mingguan kembali berbalik turun di hampir seluruh tenor. Kelompok tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan rata-data yield -32,43 bps; tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan yield sekitar -44,31 bps; dan tenor panjang (8-30tahun) turut mengalami penurunan yield sekitar -49,45 bps.

Terlihat obligasi pemerintah seri benchmark FR0069 yang memiliki jatuh tempo ±5 tahun mampu melanjutkan penguatan hingga 183,04 bps. Sementara dengan FR0070 yang memiliki jatuh tempo ±10 tahun mengalami kenaikan harga 378,25 bps.

Di pekan kemarin, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Lelang Surat Utang Negara (SUN) untuk seri Seri SPN12160107 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 7 Januari 2016; Seri FR0070 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,375% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2024; serta Seri FR0068 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,375% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2034 pada hari Selasa, tanggal 20 Januari 2015.

Total penawaran yang masuk sebesar Rp54,785 triliun dimana seri FR0068 memiliki penawaran yang masuk lebih tinggi sebesar Rp 20,48 triliun dan nilai yang dimenangkan ialah sebesar Rp7,45 triliun. Sementara untuk total penawaran yang dimenangkan hanya Rp 17,3 triliun.

“Total penawaran ini lebih tinggi dari total penawaran yang masuk sebelumnya sebesar Rp 22,88 triliun. Mulai adanya sentimen positif membuat pelaku pasar menurunkan permintaan akan tingkat yieldnya karena telah terkompensasi dengan pergerakan harganya yang meningkat,” jelas Reza.

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk setiap seri a.l SPN12160107 (6,44%); FR0070 (7,48%); dan FR0068 (7,93%). Dari sisi bid to cover ratio memperlihatkan bahwa angka yang paling besar rasionya senilai 5,83x pada seri SPN12160107 sehingga memberikan gambaran bahwa banyak pelaku pasar yang masih lebih memilih lelang obligasi jangka pendek untuk ditransaksikan karena lebih likuid dan berdurasi lebih pendek. Seri SPN12160107 memiliki jatuh tempo yang lebih cepat / pendek dibandingkan dengan jatuh tempo suku bunga SUN lainnya.

Pada pekan depan, Pemerintah akan kembali melakukan Lelang Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari Selasa, tanggal 27 Januari 2015. Seri-seri SBSN yang akan dilelang adalah SBSN berbasis proyek (Project Based Sukuk) yaitu seri PBS006 (reopening), PBS007 (reopening) dan PBS008 (reopening). Selain itu juga akan dilelang Sukuk Negara dengan seri SPN-S 14072015 (reopening). Masing-masing seri menawarkan imbalan 8,25%; 9,00%; dan 7,00%. Sementara seri SPN-S 14072015 akan ditawarkan dengan imbalan diskonto. (angga)

CATEGORIES
TAGS