Minat Baca Pelajar Masih Rendah

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Rendahnya minat baca di kalangan pelajar membuat para guru kewalahan. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penerapan reward and punishment, penataan perpustakaan yang nyaman dan berbagai penugasan dengan referensi buku perpustakaan. Ternyata upaya tersebut tidak mampu mendongkrak minat baca siswa.

Seorang guru SMA N 1 Purbalingga, Rokhmatiningsih, mengatakan dari 1.200 siswa dalam sehari tidak lebih dari 50 yang membaca dan meminjam buku di perpustakaan. Selain itu Kepala SMP N 2 Purbalingga, Bangun Pracoyo juga mengeluhkan problem yang sama. Bangun mengatakan pihaknya bahkan telah menerapkan reward bagi siswa yang berkunjung ke perpustakaan dan punishment bagi yang jarang.

Sekretaris Umum Perpustakaan Nasional, Dedi Junaidi mengatakan menumbuhkan minat baca memang tidak bisa seketika. Namun harus dibangun kulturnya, dan itu bermula dari keluarga. “Jika orang tua telah membiasakan anak-anak membaca sejak dini, kelak anak-anak dengan sendirinya akan merasakan kebutuhan membaca”, katanya, Senin pekan lalu di Purbalingga.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto, kegemaran membaca buku saat ini kalah denghan kegemaran menonton televisi terutama acara gossip dan sinetron. Minat membaca di Indonesia secara umum berbanding terbalik dengan minat menonton televisi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan minat membaca penduduk Indonesia hanya sekitar 23,5 persen, sebaliknya minat menonton televisi mencapai 85,9 persen.

Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, ada penurunan signifikan minat membaca, sementara minat menonton televisi semakin meningkat. Jika tahun 2006 minat membaca mencapai 23,46 persen, tahun 2012 menurun menjadi tinggal 17,66 persen. Sebaliknya minat menonton televisi di tahun 2006 sudah 85,86 persen, di tahun 2012 melonjak menjadi 91,68 persen. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS