Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri dalam Proses untuk Dapatkan STNK

Loading

Ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi berharap populasi mobil listrik bisa berkembang pesat di Indonesia. Diharapkan populasinya seperti yang terjadi di Jepang atau Amerika Serikat, yakni sekitar 1 persen dari total penjualan mobil per tahun.

Jadi, lanjutnya, jika penjualan mobil 1 juta unit, mobil listrik seharusnya sekitar 10 ribu unit. Mobil listrik buatan dalam negeri, Selo, turut terpajang dalam Indonesia Internatio Motor Show (IIMS) 2014. Mobil pesanan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu kini sedang disertifikasi untuk mendapatkan STNK (surat tanda nomor kendaran bermotor).

Mengomentari rencana tersebut, Manajer Rumah Modifikasi Kupu-Kupu Malam Kunto Wibisono berpendapat bahwa saat ini kita harus lebih hati-hati sebelum turun ke jalan, sertifikasinya harus kita kantongi dulu sebagai syarat utama.

“Proses sertifikasi masih jalan, di Kementerian Perhubungan sedang diproses, sementara yang di Kementerian Perindustrian pengujian sudah lolos, tinggal menunggu dokumennya keluar,” katanya.

Menurutnya, proses sertifikasi mobil listrik di Indonesia menemui banyak kendala. Sebagai contoh, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga saat ini belum mengeluarkan standar sertifikasi mobil listrik. Padahal, dalam pemberian sertifikasi layak jalan, harus ada parameter yang jelas. Seharusnya disamakan saja dengan mobil bensin, karena strukturnya sama, hanya mesin yang berbeda. (sabar/red)

TAGS