Negara Alami Krisis Kebangsaan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

PURBALINGGA, (TubasMedia.Com) – Mantan ibu negara Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menilai saat ini negara mengalami krisis kebangsaan. Negara tidak mampu melindungi kaum minoritas. Aksi pembakaran dan penyegelan rumah ibadah serta tindakan anarkhis terjadi dimana-mana.

Hal itu dikemukakan Sinta dalam dialog multikultur di Purbalingga, Kamis pekan lalu. Dialog yang dilanjutkan dengan berbuka puasa dan dihadiri Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko, Wakil Bupati Sukento Ridho Marhaendrianto, tokoh agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha serta para PKL (Pedagang Kaki Lima), tukang becak, pengamen, pemulung, tukang parkir dan kelompok marjinal lainnya.

Menurut Sinta hampir setiap hari rakyat disuguhi tayangan yang membangkitkan kebencian. Anak-anak diajarkan ajaran yang sempit yang membentuk sikap kebencian terhadap orang lain. Mereka menganggap orang lain musuh jika tidak sama dengan dirinya dan boleh dilakukan tindakan apa saja. ”Banyak kelompok yang menganggap dirinya paling baik, paling dekat dengan Tuhan dan paling suci maka yang tidak sejalan dianggapnya kaum setan. Ini sungguh memprihatinkan,” tegas Sinta.

Sinta mengaku prihatin mengetahui kaum duafa hanya dihargai dengan selembar uang Rp 20 ribu. Dengan uang sebanyak itu mereka diajak untuk merusak dan melakukan pembakaran rumah ibadah. Oleh karenanya, Sinta mengajak seluruh umat untuk hidup rukun, saling tolong menolong, saling menghormati dan saling menghargai. Puasa tidak sekedar menahan lapar dan nafsu, tetapi juga mengajarkan nilai moral dan budi pekerti yang luhur. Namun jika tidak dihayati maknanya maka ajaran kejujuran, keadilan dan keiklasan akan terlewat. (joko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS