Pegawai Pemprov DKI Jakarta Gunakan Kartu Multifungsi

Loading

Oleh: Anthon P Sinaga

ilustrasi

SETELAH para petugas kebersihan diberikan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DKI untuk pembayaran langsung honor, kini pegawai Pemprov DKI Jakarta akan diberikan masing-masing satu kartu multifungsi sebagai kartu identitas sekaligus kartu rekening bank, yang juga bisa digunakan sebagai kartu ATM Bank DKI, kartu debit untuk belanja, serta JakCard untuk pembayaran ongkos transportasi bus transjakarta.

Pelaksan Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar semua transaksi pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI dilakukan secara nontunai. Di kartu multifungsi itu tertera foto, nama, nomor pegawai dan cip. Nantinya semua uang tunjangan, honor dan biaya perjalanan dinas ditransfer melalui rekening bank PNS masing-masing.

Selain memudahkan pengawasan kepegawaian, kartu ini juga memudahkan transaksi bagi pemiliknya. Kebaikan transaksi nontunai ini selain menghilangkan proses administrasi hubungan antarorang, juga mengurangi risiko kriminalitas apabila harus membawa atau mengantongi uang tunai.

Pemberlakuan kartu multifungsi yang berkaitan dengan administrasi perbankan ini bagi sebagian besar pegawai, khususnya pegawai golongan rendah harus lebih pintar mengatur pengeluaran. Tetapi sekaligus bisa mendorong upaya penghematan agar lebih banyak menabung. Namun untuk tahap permulaan masih harus banyak menyesuaikan diri agar program kartu multifungsi ini tidak menghambat atau mengurangi kinerja.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Made Karmayoga mengatakan, untuk menyiapkan program ini, pihaknya tengah memperbarui data semua pegawai. Distribusi kartu multifungsi bekerja sama dengan Bank DKI ini dilaksanakan secara bertahap kepada pegawai Eselon IV Pemprov DKI Jakarta dan 1.200 calon PNS. Saat ini pegawai Pemprov DKI sebanyak 72.000 orang termasuk CPNS. Kemungkinan kartu multifungsi ini akan diberlakukan sepenuhnya pada tahun 2015 nanti. Sehingga pada tahun 2015 nasabah Bank DKI sedikitnya akan bertambah 72.000 orang.

Pembuatan kartu multifungsi bagi pegawai ini tentu bertujuan untuk memperlancar kerja dan memudahkan berbagai transaksi bagi pemiliknya. Konsekuensinya pembayaran honor dan tunjangan- tunjangan harus lancar, sehingga kartu dengan rekening penampungan bisa efektif digunakan. Jangan sampai terjadi seperti kartu ATM yang diberikan kepada para petugas kebersihan yang tidak bisa diambil uangnya, karena ternyata isinya belum ditransfer.

Ternyata, rencana pemberlakuan kartu multifungsi ini mendapat tanggapan positif dari pegawai Pemprov DKI. Antara lain oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M Akbar yang merespons positif rencana ini. Kepada sebuah media Ibukota hari Rabu (9/7) lalu, Akbar mengatakan rencana ini sudah lama ditunggu-tunggu realisasinya oleh semua PNS di DKI. Menurutnya, kartu tersebut secara tidak langsung dapat mempermudah kinerja pegawai. “Saya akan pakai kartu itu jika sudah diluncurkan. Semua pegawai sebaiknya menggunakan kartu serupa,” katanya.

Dalam rangka pemanfaatan teknologi online ini, mulai awal April lalu, Pemprov DKI Jakarta juga telah menggulirkan rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) dengan cara penarikan iuran senilai Rp 4.000 per hari secara otomatis, lewat rekening bank. Penarikan model otomatis ini akan diuji coba tahun ini kepada 3.000 PKL yang juga diwajibkan memiliki rekening di Bank DKI.

Menurut kebijakan Pemprov DKI Jakarta, dengan menerapkan model ini diharapkan penataan PKL menjadi lebih terkendali. Namun, yang lebih penting lagi, model ini dapat mengurangi kebocoran pemungutan uang iuran oleh petugas yang tidak segera menyetor. Dampak baiknya, selain akan mengefektifkan pemasukan ke kas Pemprov DKI, juga dapat menghilangkan kemungkinan petugas ilegal melakukan pemungutan liar.

Namun di tengah wacana memperbaiki pengelolaan PKL dengan cara menarik iuran dari rekening bank, okupasi ruang publik masih terus berlangsung. PKL kawasan pasar grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat yang selama ini sempat tertib, kini kembali berjualan di jalan. Demikian pula di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, tumbuh lagi PKL yang berdagang kurma di trotoar jalan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS