Pengkaplingan Kekuasaan Ancam Keutuhan NKRI

Loading

Oleh: Fauzi Azis

ilustrasi

ilustrasi

MENJADI bangsa dan negara yang kuat adalah sebuah keniscayaan, sesuai dengan semangat kemerdekaan. Indonesia yang kuat pada dasarnya adalah sebuah modalitas bangsa yang diperlukan menapaki kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik.

Tanpa ada upaya yang sungguh-sungguh dan dilakukan dengan menerapkan sistem manajemen kebangsaan dan kenegaraan yang baik, sulit mewujudkan Indonesia yang kuat. Sistem manajemen tersebut dibangun di atas landasan sistem kepemimpinan nasional yang berwibawa dan mampu memberikan peluang kepada anak bangsa mengembangkan talentanya untuk kemajuan bangsa dan negaranya.

Kepemimpinan yang mampu menggunakan instrumen kekuasaannya untuk memproduksi berbagai kebijakan dan progam yang tepat agar proses penguatan lembaga negara, lembaga bisnis dan masyarakat berjalan menuju ke arah yang produktif serta memiliki tingkat daya saing yang tinggi.

Indonesia yang kuat sudah waktunya harus kita kejar agar bangsa dan negara ini tidak mudah dilemahkan bangsa lain. Sistem politik dan ekonominya harus kuat agar tingkat daya saing internasional makin meningkat, sehingga ketika menjadi bagian dari komunitas ekonomi di kawasan dan global, posisinya menguntungkan bagi negeri ini.

Sistem sosial dan budayanya jangan sampai dilemahkan sendiri akibat pengaruh sistem sosial dan budaya global yang dewasa ini makin kuat menggusur. Tidak kalah penting membangun sistem pertahanan dan keamanan semesta yang kuat karena infiltrasi kekuatan asing akan selalu mencoba mengganggu kedaulatan Indonesia meskipun tidak dilakukan dengan cara perang militer, tetapi bisa dilakukan dengan kekuatan kapital dan teknologi.

Jujur saja, dewasa ini bangsa Indonesia tidak dalam posisi solid karena sistem demokrasi dan sistem desentralisasi politiknya berjalan salah arah. Prosesnya bisa mengancam keutuhan NKRI karena adanya pengkaplingan kekuasaan berdasarkan basis politik yang tidak sehat. Sumber daya alam sebagai aset bangsa dan negara dikapling-kapling seiring berjalannya proses pengkaplingan politik partisan yang tidak pernah memikirkan dampak buruknya.

Sampai beberapa waktu lalu terlintas di sebuah media televisi ada pernyataan yang cukup mengerikan bahwa di negeri ini bisa terjadi “perang saudara” akibat salah mengelola sumber daya alam. Semua kemungkinan bisa terjadi setiap saat jika kita tidak berhasil membangun kekuatan sebagai bangsa dan negara.

Kekhawatiran dan kecemasan sudah banyak dikeluhkan akan masa depan Indonesia. Contoh yang paling nyata adalah saat MEA akhir tahun 2015 berjalan, banyak kalangan membuat prediksi bahwa posisi Indonesia tidak diuntungkan karena daya saing ekonomi nasionalnya lemah.

Catatan ini adalah sebuah pertanda bahwa di dalam negeri masih banyak persoalan yang harus diatasi untuk meningkatkan daya saing. Dan hal yang demikian adalah menjadi sebuah pengakuan bahwa dalam percaturan bisnis global posisi Indonesia masih lemah. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar yang tidak stabil dan gampang melemah, serta tekanan terhadap posisi neraca pembayaran adalah contoh lain di bidang ekonomi betapa posisi kita memang lemah. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS