Petani Kopi dari Nagasaribu Belajar Pertanian ke Jepang

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

FOTO BERSAMA - Pengurus dan anggota KSU POM Humbang foto bersama dengan peneliti pertanian kopi yang berasal dari berbagai negara di depan industri pengolah kopi desa Nagasaribu, Lintong ni Huta. -tubasmedia.com/istimewa

LINTONG NI HUTA, (tubasmedia.com) – Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan menguasai pertanian organic serta kemahiran untuk tampil sebagai pemimpin (leadership), seorang petani kopi dari desa Nagasaribu, Kecamatan Lintong ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Lampita Silaban dikirim untuk belajar ke Asian Rural Institute (ARI), Jepang.

‘’Pengiriman petani ini merupakan usaha pengkaderan pemimpin desa dalam pengembangan pertanian organic, pemberdayaan petani dan kepemimpinan khususnya untuk Kabupaten Humbang Hasundutan,’’ kata Ketua KSU POM Humbang, Gani Silaban yang juga alumni ARI-Jepang dan iLEAP-USA kepada tubasmdia.com yang berkunjung ke sentra industri kopi di desa Nagasaribu, Lintong ni Huta kemarin.

Program beasiswa ke negara Sakura Jepang ini disupport oleh organisasi gereja di Amerika (ECLA- Evangelical Lutheran Church in America) dan gereja HKBP di Indonesia serta dukungan dari institusi mitra KSU POM Humbang seperti Universitas Hyogo Jepang, PGV (People and Green Village Jepang) dan AKBID-AKPER Kesehatan Baru Dolok Sanggul serta University Meiji Gakuin, Jepang.

Sementara itu, ARI adalah Institusi International yang sudah mentraining 1.000 lebih pemimpin desa, petani, aktifis LSM dari berbagai bidang organisasi kemasyarakatan dari negara negara yang sedang berkembang seluruh dunia.

Petani kopi dari desa Nagasaribu tersebut akan mengikuti pendidikan di Jepang selama 9 bulan bersama 28 pemimpin desa dari 15 negara-negara lainnya di Asia, Afrika, Pasifik dan Amerika Tengah.

Dikatakan oleh Gani bahwa guna menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat, baik dalam bidang industri, pertanian dan bidang ekonomi lainnya, kita perlu mempersiapkan leader-leader desa yang punya komitment membangun daerah dan mau berbagi ilmu tanpa pamrih.

‘’Secara pribadi saya bersedia merekomendasikan petani kami ke ARI-Jepang dan juga ke iLEAP-Amerika. Kiranya ke depan semakin banyak pemuda-pemudi desa yang termotivasi untuk maju,’’ kata Gani.

Menjawab pertanyaan, Gani menjelaskan bahwa seluruh biaya pelatihan dan transportasi serta biaya hidup peserta, selama periode belajar di Jepang sepenuhnya ditanggung mitra. ‘’Inilah buah positif dari kemitraan kami yang sudah terjalin bertahun-tahun,’’ kata Gani Silaban.

KSU POM Humbang bersama Koperasi UKM dampingan Disperindagkop Humbang Hasundutan sudah me-launching produk kopi olahan dengan merek “Sumatra Lintong Coffee Arabica dan Kopi Luwak Lintong’’ dan sudah beredar di beberapa pasar lokal.

Koperasi tersebut kata Gani berkomitmen dalam mengembangkan dan mempromosikan produk-produk unggul daerah yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan koperasi ini selalu siap menerima anggota yang punya komitmen untuk maju. (sabar)

CATEGORIES
TAGS