Presiden: Kita Tidak Usah Impor Beras Lagi

Loading

antarafoto-DemoBeras270911

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah tidak akan mengimpor beras lagi. Karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak semua petani di Tanah Air agar semangat berproduksi dan semangat memelihara alat dan areal pertanamannya.

Presiden menegaskan, kita tidak usah impor beras lagi. “Wong sawahe ombo ne ra umum (punya sawah luasnya tidak umum), kok impor. Opo ora isin? Isin mboten? Lha wong negoro lio sawahe ora ombo ora okeh malah ngirim (Apa tidak malu? Malu tidak? Lha negara lain yang sawahnya lebih kecil malah kirim) berasnya ke Indonesia,” kata Presiden saat berkunjung ke Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (6/3/2015), sekaligus memanen padi.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman berdialog dengan petani di persawahan Desa Jetis, Ponorogo.

Menurut Presiden, untuk mendukung upaya tidak mengimpor beras pemerintah akan membagikan 41.000 mesin traktor, termasuk 3.000 unit yang dibagikan kepada para petani di Ponorogo. Juga akan diberikan alat tanam dan alat untuk panen, karena itu bisa mengefisiensi, bisa mengurangi susut kurang lebih 8-10 persen. Presiden bersama Ibu Negara Iriana berpesan kepada para petani agar merawat mesin tanam sehingga produksi bisa meningkat lagi.

“Semua penduduk kan butuh makan. Oleh sebab itu, sekali lagi saya harapkan, semangat nanam, memelihara, dan panen dengan mesin panen yang ada itu sehingga produksinya bisa meningkat,” pesan Jokowi, seperti dipetik dari laman Setkab, Jumat malam.  Menurut Presiden, pemerintah dalam waktu dekat akan menaikkan harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. “Besarnya, masih dihitung. Tadi, saya tanya Pak Gubernur, , disarankan agar menentukan harga yang pas dicari waktu yang baik juga,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi sempat turun ke sawah tanpa alas kaki, setelah sebelumnya mencopot sepatu dan menggulung celana. Selain itu, Presiden mencoba mesin traktor didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jatim Soekarwo. Sebelumnya Menteri Pertanian melaporkan, panen di Ponorogo mencakup 527 hektare (ha) sawah, dengan produksi 3,5 – 4 juta ton. Sebelumnya, sudah panen di Ngawi dan Malang, dengan kenaikan produksi sampai 20 persen.

Pada 11 Maret akan dilakukan panen di Jabar yang mencakup lahan seluas 600 ribu hektare. Dengan demikian, dari 2 provinsi (Jatim dan Jabar) diperkirakan produksi 9 juta ton. (ril/ender)

TAGS