Ratusan Murid SD Diduga Keracunan Makanan

Loading

060215-nas1

TASIKMALAYA, (tubasmedia.com) – Ratusan murid Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya keracuana, terpaksa harus mendapatkan perawatan pihak Medis setempat.

Sampai Kamis dinihari (5/2/2015) pukul 01.30, 117 orang lebih anak-anak berusia SD yang diduga mengalami keracunan makanan di sekolah mereka. Jumlah korban diduga akan bertambah.

Dokter Arif dari Puskesmas Cigantang mengatakan pihaknya memberikan obat penghilang rasa pusing, mual dan buang air kepada para pasien. Untuk penyebab puluhan anak-anak mengalami mual dan munta-munta, namun pihaknya belum bisa memastikannya, tapi diduga keras akibat makan.

“Kasus ini belum bisa dipastikan dari apa. Kita masih melakukan pemeriksaan. Jadi belum bisa di pastikan penyebabnya,” kata dr, Budi pada tubasmedia.com Kamis malam (5/2/2015 di kantor kelurahan.

Sampai Kamis dini hari, para pasien masih menghuni aula kantor Kelurahan Cigantang, karena puskesmas Cigantang, di sebelahnya tak bisa menampung para pasien. Sebagian pasien ada yang sudah dibawa pulang keluarganya, ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Budi (12), salah satu siswa kelas enam di SDN 2 Cigantang yang menjadi korban mengaku puyeng, terus muntah muntah dan buang air besar. “Sebelum dibawa ke sini saya diberi teh pahit untuk meredakan buang air, namun tidak ada hasil,” kata Budi polos.

Hani (12) dan Rinrin (11), korban lainnya asal Gunung Ucing, Mangkubumi tadi malam dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soekardjo karena dugaan keracunan jajanan.

Sebelum membawa para korban ke RSUD, semuanya terlebihnya diberi pertolongan pertama, namu8jn tidak ada hasilnya dan akhirnya dirinya membawa anaknya ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, kata beberapa orang Guru.
Wawan Hermawan Kabid Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya menegaskan, pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan kepada para pedagang di sekitar SDN Cigantang dan mengambil sampel makanannya untuk di cek ke Laboraturium Propinsi Jabar.

Ia menduga, seluruh korban keracunan diakibatkan oleh zat pewarna atau formalin yang terkadung di dalam makanan yang dikonsumsinya.
Jika hasil Labnya mengatakan positif bermasalah tentu kita akan mengambil tindakan bagi pemasok makanan tersebut dan menjeratkan dengan undang-undang perlindungan konsumen,” kata Wawan.

Sedangkan pihak polresta Tasikmalaya, sampai kini belum dapat memastikan, akibat keracuana masal yang dialami ratusan murid SD di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS