Sanggar Seni Lambar Ikut Parade Tari Nusantara

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

LIWA, (TubasMedia.Com) – Sanggar Seni Stiwang Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengikuti lomba tari tingkat nasional pada even bergengsi Parade Tari Nusantara di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hal ini berawal dari kesuksesan Sanggar Seni Stiwang dalam ajang lomba tari kreasi Lampung di tingkat Provinsi Lampung yang merupakan supporting event Festival Krakatau yang merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemprov Lampung.

Kasi Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Nyoman Mulyawan, SSn. MSn. mendampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lambar, Ujang Misron, mengatakan, Sanggar Seni Stiwang di bawah binaan Ny Dra. Hj. Helwiyati Komala Dewi Mukhlis Basri, kembali menoreh prestasi dalam lomba Tari Kreasi Lampung yang berjudul “Begukha Sekekhumong”. Yakni, garapan tari kreasi baru yang diangkat dari sebuah novel Perempuan Penunggang Harimau yang merupakan legenda masyarakat Lampung Barat.

Sekekhumong sebagai pewaris tahta Sekala Bekhak memiliki peliharaan seekor harimau. Baginya harimau adalah binatang paling setia dan tercakap yang menyamai kecerdasan manusia. Keberadaan hewan peliharaannya seolah hendak menyambung kembali percumbuan mistik dengan prajurit berkulit loreng nan misterius yang diberi nama Begukha. Pada akhirnya, harimau tersebut menjadi tunggangan Ratu Sekekhumong.

Sanggar Seni Stiwang meraih juara umum setelah menyabet tiga predikat, yakni penampil terbaik Lomba Tari Kreasi, penata tari terbaik, dan penata rias dan busana terbaik. Dengan predikat yang diperoleh tersebut, Sanggar Seni Stiwang Kabupaten Lampung Barat sekaligus menjadi duta seni Provinsi Lampung dalam event tingkat nasional yaitu Parade Tari Nusantara Tingkat Nasional di Sasono Langen Budoyo, TMII Jakarta, 15 Juli lalu.

Event yang sangat bergengsi dalam dunia seni tari tersebut diikuti 27 provinsi seluruh Indonesia. Sanggar Seni Stiwang kembali menorah prestasi setelah meraih predikat Penyaji Unggulan, sedangkan juara umum diraih Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekedar diketahui, prestasi tersebut merupakan predikat juara yang ketiga pada event yang sama yang diikuti Sanggar Seni Stiwang Kabupaten Lambar. Pertama, tahun 2008 dengan judul karya “Cang Kon ULu”, kedua tahun 2010 dengan judul “Karya Payan Duakha” dan pada tahun 2012 dengan judul “Begukha Sekekhumong”.

Nyoman juga mengatakan, seluruh predikat yang dicapai selama ini tidak lepas dari peranan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang selalu memberikan dukungan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Lampung, khususnya Lampung Barat. Para seniman Lampung Barat yang telah berupaya mengangkat seni budaya daerah dengan karyanya yang masih tetap menitikberatkan pada pola-pola tradisi yang ada, sehingga seni budaya tradisi akan terjaga kelestariannya. (agustiawan)

CATEGORIES
TAGS