Seni Wayang Diakui UNESCO Dapat Persatukan Bangsa

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas)Union Internationale de la Marionnette d’Indonesie (UNIMA) dikenal dengan sebutan Perserikatan Wayang Internasional mengadakan The Internasional Symposium dengan negara-negara sahabat ASEAN di Gedung Pewayangan Kautaman Jalan Raya pintu I TMII Jakarta, Senin (17/10).

“Melalui budaya kebangsaan ini, kita dapat menjalin persahabatan dengan negara-negara sahabat,” ujar President UNIMA Indonesia Amb. T. A. Samodra Sriwidjaja menanggapi Tubas seusai seminar.

Menurut Samodra Sriwijaya, syarat untuk mendapat pengakuan dari UNESCO dan UNIMA yang berpusat di Perancis, Indonesia harus selalu produktif melakukan kegiatan untuk melestarikan seni wayang dan mempromosikannya di dalam negeri hingga ke luar negeri. “Kalau tidak produktif beraktifitas untuk melestarikan seni budaya perwayangan ini. maka bisa didepak dari keanggotaan UNESCO,” ujar Samodra Sriwijaya mengisyaratkan.

Pada tahun 2004 UNESCO mengukuhkan Sekertariat Nasional Wayang Indonesia (Senawangi) yang diketuai Drs. Solichin. Kemudian didaftarkan sebagai anggota UNIMA-Indonesia yang didelegasikan melalui kongres luar biasa pada Desember tahun 2009. Pada tahun 2010 sesuai program, UNIMA-Indonesia mulai mengirimkan tim kesenian Senawangi negeri Belanda.

Menurut Samodra Sriwijaya, telah diprogramkan pada tahun 2014 UNIMA-Indonesia, akan mengirimkan tim seni perawayangan tampil di gedung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Budi Pekerti

Ketua Senawangi Drs. Solichin menjelaskankan Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol. Selain merupakan media penerangan yang menghibur, seni wayang juga sebagai media dakwah dan pendidikan yang mengandung nilai-nilai budi pekerti hingga menukik pada nilai-nilai filsafat kehidupan secara hakiki.

“Wajar jika wayang juga dapat disebut sebagai salah satu peletak nilai-nilai dasar ketatanegaraan Indonesia. Pada era globalisasi seperti sekarang, wayang ditantang untuk tetap eksis menjaga kearifan nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Solichin menanggapi tubasmedia.com usai acara seminar seraya berharap seni perawayangan juga dapat dikenalkan melalui kurikulum sekolah sejak dini. “Saat ini Senawangi sudah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk membuka fakultas kebudayaan. Agar penerus bangsa ini dapat mengenal nilai-nilai budaya dan jauh dari budaya kekerasan,” ujar Solichin mengakhiri percakapannya. (audy)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS