Seniman Yogya Bentuk Komunitas Seni 287

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

YOGYAKARTA, (TubasMedia.Com) – Seniman Yogya dari berbagai profesi pelukis, artis film, penyair, dan jurnalis sepakat membuat wadah Komunitas Seni 287. Mereka mencetuskan keinginannya menuangkan di berbagai dunia seni serta ingin mengembangkan apresiasi seni secara luas dari kegiatan melukis, sastra, teater serta seni – seni lainnya.

Terbentuknya wadah tersebut tidak lain para seniman ingin mengembangkan seni serta budaya di Yogyakarta dan bisa meluas ke tingkat nasional serta ASEAN.

Awal terbentuknya Komunitas tersebut bermula seniman jebolan Teater Alam Yogya dan Asdrafi Meritz Hindra bertemu seniornya Mien Brojo di pertemuan alumnus Asdrafi Yogya bincang-bincang kegelisahan mengenai dunia pertunjukan teater pada dekade tahun ini Meritz kemudian mengajak wartawan tubasmedia.com yang juga jebolan Teater Alam Yogyakarta untuk membahas masalah-masalah dunia teater.

Kehadiran para seniman dari Meritz Hindra, Subani CKD, Niesby Sabakingkin, Puntung CM Pujadi, Zhaldy Rae, Rini di rumah kediaman Mien Brojo seniwati, artis film, pelukis dan jurnalis, membicarakan panjang lebar perjalanan karier masing- masing. Dilanjutkan membahas wadah tunggal yang kemudian membetuk Komunitas Seni 287 Yogaya. Dengan Ketua Meritz Hindra, Wakil Niiesby Sabakingkin, Sekretaris Zhaldy Rae, Bendahara Rini, Humas Subani CKD, penasihat Mien Brojo, Sitoresmi Prabuningrat dan Azwar An.

Ketua Komunitas Seni 287, Meritz Hindra mengungkapkan, dari kerinduan ingin berkumpul masing-masig individu kelak akan mengembangkan serta mengapresiasi dunia seni. Tolok ukur apresiasi tidak lain ingin mensosialisasikan seni dan budaya Yogyarta pada umumnya Indonesia. Diharapkan dari 17 anggota Komunitas Seni 287 bisa melahirkan karya seni.

Ke depannya diharapkan bisa melahirkan penulis naskah drama panggung, flim serta dunia musik, melukis. Sejauh itu, Komunitas Seni 287 dalam waktu dekat direncanakan akan mementaskan naskah Motinggo Busye, Malam Pengantin Dibukit Kera, Barabah, Malam Jahanam, Nyonya-Nyonya dan karya saduran Lawan Catur. Meritz Hindra yang bakal menyutradari 4 naskah panggung karya Motinggo Busye mengatakan, tontonan ini memang pas untuk kondisi politik serta sosial pada saat ini. (bani)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS