Siswa SD Dibentuk Jadi Jumantik Cilik

Loading

Jumantik-CIlik

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Diketahui, pada 2014 kelompok umur yang paling rentan tertular penyakit demam berdarah di Wilayah DKI Jakarta adalah 7 sampai 12 tahun. Oleh karena itu, pada 2015, produsen SC Johnson bekerjasama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Pemprov DKI Jakarta mengajak para siswa sekolah dasar menjadi juru pemantau jentik (jumantik) cilik.

Wakil Ketua IAKMI Husein Habsyi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/4) mengatakan alasan melibatkan anak SD menjadi juru pemantau jentik cilik yakni karena usia mereka lah yang paling rentan terkena Demam Berdarah.

Adapaun sekolah yang bergabung dalam program yang dilakukan periode Maret hingga Juni 2015 ini berasal dari 30 SD di Kecamatan Cilandak dan 20 SD di Kecamatan Pasar Minggu. Sekolah di kecamatan ini dipilih karena berdasarkan data tahun 2014 banyak penderita demam berdarah berasal dari kedua kecamatan tersebut. Dan ada juga 5 SD dari Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Tugas para jumantik cilik yang terpilih ini yaitu berhubungan pengendalian demam berdarah di masing-masing sekolah. Seperti sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD kepada teman-teman di sekolah, memasang poster edisi serial DBD di mading, melakukan PSN dan 3M (menguras, menutup, mengubur) hingga menyampaikan informasi DBD ke orangtua dan melakukan PSN di rumah.(rika)

CATEGORIES
TAGS