Soal Harga Daging, Mendag Temui Mentan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Harga daging sapi masih tinggi. Itu yang ditemukan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ketika meninjau Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Senin (27/5) pagi. Seperti biasa meninjau pasar, Gita berkeliling di Beringharjo dan berdialog dengan beberapa pedagang. Nah, sebagai kesimpulan sementara dari peninjauan itu, Mendag mengatakan, harga daging sapi masih cenderung tinggi.

Harga daging sapi di pasar Yogya itu sekitar Rp 85.000 hingga Rp 90.000 per kg. Tapi, kata Mendag, harga demikian masih lebih murah dengan yang dipatok kalangan pedagang di Jabodetabek, yang berkisar Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kg.

Kenyataan itu tentu mengusik pikiran Mendag, yang belakangan ini sering mengunjungi pasar untuk memantau pergerakan harga barang-barang. Maka, dia pun menjanjikan menemui Menteri Pertanian Suswono, Senin (27/5). Targetnya, seperti diberitakan tribunnews.com, mencari solusi agar harga daging di pasaran lebih terjangkau dan pasokan mencukupi.

Sebelumnya, Kamis (23/5), Mendag meninjau Pasar Kosambi di Jalan A. Yani, Bandung. Dalam dialog dengan pedagang bernama Maryani, Menteri Gita Wirjawan memperoleh gambaran, harga daging sapi diperkirakan terus naik, menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2013.

Menurut Maryani, harga daging sapi terus naik. Sekarang, sekitar Rp 90-95.000 per kilogram. Tingginya harga itu berakibat jumlah penjualan merosot. Biasanya Maryani menjual daging setara 1 ekor sapi dan belakangan ini, sekitar setengah.

Faktor upaya yang menyebabkan harga daging sapi tetap tinggi tentu persoalan pasokan yang tidak mencukupi. Maka, “resep jitu” untuk menekan harga supaya tidak memberatkan pedagang dan konsumen, menambah pasokan. Persoalannya, pasokan daging dari dalam negeri terbatas, sehingga angka impor mesti dinaikkan.

Menurut Menteri Perdagangan, di antara sejumlah komoditas, daging sapi mendapat perhatian yang cukup serius dari pemerintah. Tingginya harga itu karena pemenuhan kebutuhan tidak mencukupi. Ia mengatakan, kuota tidak cukup, sekitar 80.000 ton. Jadi untuk memenuhi pasokan perlu impor.

Daya Beli Menurun

Pedagang dan konsumen pasti mendambakan turunnya harga daging. Sebab tingginya harga mengakibatkan daya beli konsumen menurun dan itu berujung pada berkurangnya volume penjualan. Pada sisi lain, konsumen berharap harga daging lebih murah dan pasokan di pasar mencukupi.

Harapan akan menurunnya harga daging mencuat dengan adanya pertemuan antara Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. Pertemuan itu diharapkan membuahkan hasil, yang dapat mengendalikan harga serta menjamin tersedianya pasokan. Kalaupun angka impor harus dinaikkan, hendaknya hal itu tidak sampai memukul para peternak di dalam negeri.

Terkait dengan itu, diharapkan pula, pemerintah, termasuk di daerah, lebih intensif membina peternak di dalam negeri agar pengembangbiakan ternak sapi lebih siap untuk memenuhi pasokan.

Pembinaan tersebut terutama dalam penyediaan bibit berkualitas dan permodalan, sehingga makin banyak peternak kecil yang berkembang menjadi peternak besar. Lahan untuk peternakan sapi di berbagai daerah masih luas. Dan usaha peternakan ini perlu disebar ke berbagai daerah, sehingga kendala dalam masalah transportasi tidak menjadi masalah.

Pada saatnya, pasokan lewat impor diharapkan berkurang dan pasokan dari dalam negeri makin besar dan berkesinambungan. Dengan demikian, suatu saat peternakan sapi menjadi salah satu keunggulan Indonesia dan dapat memasok kebutuhan negara-negara lain. (ender)

CATEGORIES
TAGS