Swasembada Pangan Terancam Lahan Pertanian Menyusut 100.000 Hektar/tahun

Loading

index

YOGYAKARTA, (tubasmedia.com) – Penyusutan lahan pertanian 100 ribu hektar per tahun menjadi pemukiman dan pusat pertokoan sebagai permasalahan yang bisa mengganggu program swasembada pangan di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementerian Pertanian, Winny Dian Wibawa dalam acara Bimtek Pendampingan Mahasiswa Dalam Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (24/4/2015) menambahkan lahan pertanian di Indonesia terus berkurang, banyak yang berubah statusnya menjadi pemukiman, mal, atau pertokoan

Menurut Winny persoalan ini menjadi semakin kompleks ketika jumlah penduduk bertambah. Kebutuhan pangan meningkat. Dalam waktu tiga tahun ke depan pemerintah Indonesia tengah fokus dalam usaha swasembada pangan.

Kendala lain yang dihadapi dalam pengembangan pertanian irigasi, benih yang jelek, jumlah petani yang semakin berkurang, serta minimnya jumlah penyuluh pertanian. Idealnya, satu orang penyuluh pertanian mendampingi satu desa. Sedangkan jumlah penyuluh pertanian di Indonesia saat ini masih sekitar 27 ribu orang.

Winny menambahkan salah satu kunci keberhasilan swasembada pangan ada di tingkat kecamatan. Pemerintah melibatkan Babinsa, mahasiswa dan tenaga penyuluh di Balai Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak. ” Fokus swasembada pangan kita bisa dimulai dari padi, jagung maupun kedelai,” katanya (edi s)

CATEGORIES
TAGS