Tingkatkan Pelayanan Publik

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah mendatang diharapkan memberikan prioritas pada pembangunan ekonomi, politik, dan penegakan hukum, dalam upaya mencapai masyarakat adil dan makmur. Termasuk peningkatan pelayanan publik oleh birokrasi untuk meningkatkan daya saing. Perhatian pada ketiga bidang tersebut hendaknya secara bersamaan, tidak mendahulukan yang satu dari yang lainnya.

Hal itu dikemukakan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menjawab pertanyaan tubasmedia.com, di Jakarta, pekan lalu, sehubungan dengan Pemilihan Umum Presiden, pada Rabu, 9 Juli 2014. Berkaitan dengan harapan pada presiden terpilih, juga diwawancarai Noegardjito, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo). Sekjen Gaikindo meminta agar pertumbuhan ekonomi ditingkatkan dengan membenahi, antara lain, infrastruktur dan pendidikan.

Emrus, yang juga Direktur EmrusCorner, yang memberikan perhatian pada pendidikan politik, mengemukakan, pembangunan politik masih kita perlukan agar kedaulatan benar-benar di tangan masyarakat dan demokrasi berjalan dengan baik. Penegakan hukum, dengan mengedepankan keadilan, hak-hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi, harus terus ditegakkan. Kondisi-kondisi demikian amat diperlukan dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

Ia mengatakan, kita mempunyai kekayaan berupa sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA). Dengan SDM berkualitas pasti dapat dikelola SDA untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan itu, presiden terpilih nanti hendaknya memilih figur profesional dan berintegritas untuk mengisi kabinet. Menteri hendaknya benar-benar independen agar dapat membantu presiden secara penuh, tanpa harus memikirkan kelompoknya. Figur-figur yang punya kualifikasi demikian dapat ditemukan di perguruan tinggi, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, dan lain-lain.

“Ingat, persyaratan berintegritas mutlak. Hal itu dapat dilihat dari rekam jejaknya,” katanya.
Diingatkan, pelayanan publik, termasuk pemberian izin untuk investasi, harus transparan dan ramping atau tidak berbelit-belit. Kemudahan demikian akan dapat meningkatkan daya saing dalam langkah mengundang investor. Di lingkup ASEAN, misalnya, tahun depan kita menghadapi dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN, di mana produk, jasa, dan tenaga kerja se-ASEAN dapat memasuki pasar kita. Itu harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah mendatang.

Jumlah Rakyat Miskin

Sementara itu, Noegardjito mengharapkan, dalam lima tahun ke depan kabinet bisa menyelesaikan paling tidak dua masalah nasional, yakni ekonomi dan sosial. Pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,8% belum dapat memberikan kesejahteran bagi rakyat Indonesia. Hal itu terlihat dari jumlah rakyat miskin masih lebih dari 28 juta. Juga berdasarkan angka statistik, masih belum tercapai pemerataan pendapatan antarprovinsi. Jadi, diperlukan figur yang secara nyata bisa menyelaikan masalah kemiskinan.

Ia mengatakan, solusinya, dalam lima tahun ke depan kabinet harus memberikan prioritas kepada tiga hal. Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur (darat,laut,udara) dan sarana irigasi untuk meningkatkan sektor pangan. Kedua, perbaikan pendidikan secara merata di daerah-daerah (jumlah sekolah, guru, mutu sekolah, serta balai latihan kerja untuk peningkatan skil tenaga kerja). Ketiga, perbaikan dan peningkatan jumlah sarana kesehatan.

Dikemukakan, dilihat dari masalah yang dihadapi lima tahun mendatang, baik di tingkat nasional, regional (ASEAN), maupun global, kabinet mendatang harus terdiri dari figur yang mau bekerja menyelesaikan masalah “ekonomi dan sosial” dengan cara memahami situasi lapangan secara nyata/riil.

Menjawab pertanyaan masalah apa yang mendesak ditangani pemerintah nanti, Noegardjito mengatakan, daya saing Indonesia masih rendah. Bahkan, menurut Bank Dunia, kita berada pada peringkat 120 dari 189 negara. Padahal, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan berlaku mulai 2015. Maka, hal yang mendesak untuk ditangani, antara lain, perbaikan “infrastruktur”, peningkatan pendidikan dan latihan terutama untuk mendapatkan skilled labor, sekaligus meningkatkan produktivitas. (ender)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS