Buku “Konsep Sistem Pertahanan Nonmiliter” Diluncurkan

Loading

berita buku et

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Buku berjudul “Konsep Sistem Pertahanan Nonmiliter” diluncurkan di kantor Forum Komunikasi Purnawirawan TNI dan Polri di Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Jumat 20 Mei 2016.

Penerbitan buku karya Kelompok Diskusi Alumni AMN 64 “Cinta Negeri”, dalam rangka memperingati 50 Tahun Pengabdian Alumni AMN Angkatan 1964 Panorama Tidar Bhakti, sebagai sumbangan pemikiran bagi bangsa dan negara.  Buku tersebut, yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, ditulis oleh satu tim terdiri dari: Suryanto Suryokusumo, IGK Manila, Asman Akhir Nasution, Priyo Sanyoto, Monang Siburian, Iskandar Kamil, Soegini, Suwarto Ipook dan Aang Suwardjo. Editor buku ini adalah Suryanto Suryokusumo.

Acara bedah buku diawali dengan sambutan penggagas penerbitan, Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Mayjen TNI (Purn) DR (HC) IGK  Manila. Dua tokoh nasional, Prof. Dr. Subroto dan Letjen TNI (Purn) Sayidiman, tampil sebagai pembahas. Para penanggap terdiri dari unsur cendekiawan sipil, punawirawan TNI/Polri dan dari TNI/Polri aktif.

Diskusi diakhiri dengan sambutan Ketua Forum Komunikasi Purnawirawan TNI dan Polri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Salah seorang penanggap dalam acara diskusi, Sahat Marojahan Doloksaribu, berpendapat, penerbitan buku ini menunjukkan kegalauan para penulis tentang masa depan negara yang mereka warisi dari para perintis, pelopor, serta pendiri bangsa dan negara. Para penulis, yang merupakan Akmil angkatan 64, adalah bagian dari putra/putri Indonesia merdeka, walaupun mereka lahir pada awal 1940-an.

Mereka menjadi generasi transisi dari generasi perintis, pelopor dan pejuang kemerdekaan, serta generasi penerus yang lahir sesudah kemerdekaan, atau putra/putri bangsa yang sekarang ini berusia kurang dari  70 tahun. Pengalaman mereka di medan perang, pengabdian dan pergumulan tentang situasi baru, kekuatan nonmiliter yang nyata-nyata menjadi faktor dominan yang menentukan kemajuan bahkan eksistensi sebuah bangsa, membuat mereka  ingin menyumbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Staf pengajar di UKI Jakarta itu mengatakan, seperti diakui oleh pembedah buku, ini adalah awal yang baik dan setidaknya sudah memiliki kerangka berpikir yang jelas, bagaimana bangsa ini maju ke depan menghadapi berbagai tantangan global dan dari dalam. “Sebagai langkah awal yang baik buku harus disempurnakan terus dan untuk itulah mereka meminta kritik, saran, dan masukan dari semua pihak,” kata Sahat Marojahan. (end)

CATEGORIES
TAGS