Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah

Loading

Laporan: Redaksi

Prof DR Lili Asdjudiredja

Prof DR Lili Asdjudiredja

JAKARTA, (Tubas) – Salah satu penyebab gagalnya menekan urbanisasi dari daerah ke Jakarta, adalah belum berhasilnya pemerintah pusat dan daerah mengembangkan unit-unit usaha baru di daerah. Pengembangan unit usaha skala kecil di daerah harus menjadi prioritas program pemerintah. Kalau tidak, urbanisasi masih akan terus terjadi.

Demikian anggota DPR Komisi VI, Prof DR Lili Asdjudiredja kepada tubasmedia.com pekan silam di ruang kerjanya. “Menekan urbanisasi tidak cukup hanya melalui seminar, larangan dan razia, tapi harus action dan harus buka lapangan pekerjaan di daerah,” katanya.

Tentang pengembangan unit usaha kata Lili, tidak perlu berpikir mengembangkan unit usaha kelas raksasa. Tidak perlu itu, tapi cukup dengan mengembangkan unit usaha kecil. Dia beri contoh, jumlah usaha kecil menengah (UKM) di seluruh Indonesia sekitar 53 juta unit. Jika unit-unit usaha kecil ini dikembangkan oleh pemerintah dan akibat pengembangan itu masing- masing unit dapat merekrut satu tenaga kerja, maka yang tertampung sudah mencapai 53 juta tenaga kerja.

Masalahnya sekarang kata Lili, pemerintah sepertinya tidak punya agenda untuk arah pengembangan UKM bahkan terkesan unit-unit usaha ekcil yang tersebar di daerah itu dibiarkan berkembang sendiri.

“Harusnya pemerintah, khususnya Kementerian Usaha Kecil Menengah, beri prioritas untuk pengembangan usaha keci. Seluruh dana dan tenaga serta pikiran di kementerian itu harus dikerahkan untuk pengembangan usaha kecil,” tegasnya.

Seperti di China kata Lili, pemerintahnya tidak membiarkan warganya menganggur tapi diberi pendidikan keterampilan untuk menjadi pengusaha. “Dan itu merupakan tugas dan kewajiban pemerintah. Penganggur bukan untuk dimusuhi tapi dibian agar bisa tampil sebagai wirausaha baru,” lanjutnya.

Lili sendiri katanya, kini tengah membina sekitar 250 warga Jawa Barat untuk menjadi peternak ikan lele. Ke-250 warga desa itu dikumpulkan Lili bersama instansi Dinas Pertanian dan dilatih cara-cara beterna ikan lele. “Dan kini mereka sudah memulai usahanya beternak ikan lele. Modalnya saya siapkan dan pembelinya ternak ikan lele sudah ada,” jelas Lili.

Upaya lain yang akan dilakukan Lili untuk mencegah urbanisasi ke kota adalah menyelenggarakan pendidikan dan latihan beternak ayam puyuh. Ayam puyuh kata Lili kalau peternakannya ditangani dengan serius akan memberi hasil yang cukup lumayan sebab ayam puyuh dua kali sehari bertelor.

“Keterampilan-keterampilan seperti inilah yang seharusnya ditangani pemerintah. Tapi kelihatannya pemerintah tidak fokus Mungkin sibuk ngurusin koruptor ya, he..he..he..,” kata Lili.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPD La Ode Ida, menyatakan, motif ekonomi dan perkiraan kehidupan kota lebih baik merupakan dua faktor pemicu arus urbanisasi. ”Fenomena urbanisasi ketika harapan tinggal di desa sangat kecil, motif dan ekspektasi hidup lebih baik itu faktor utama arus urbanisasi,“ katanya

Menurutnya fenomena urbanisasi tidak bisa dicegah. Hal ini karena pertumbuhan industri di luar pulau Jawa sangat jarang, sehingga masyarakat terpicu untuk mencari kerja di Jawa dan Jakarta.

”Sektor industri tidak berkembang di luar Jawa, sehingga masyarakat pedesaan di luar Jawa mencari sendiri untuk kehidupan ekonominya,“ ucapnya.

Selain itu, gaya hidup perkotaan juga menjadi faktor pemicu masyarakat desa tergiur datang ke kota. Kendati demikian, ia mengimbau pemerintah untuk membangun infrastruktur serta pelayanan publik di pedesaan dengan lebih baik.

”Tapi yang terjadi sekarang, infrastruktur yang dibangun di Jawa maupun di luar Jawa, terjadi korupsi di mana-mana, ini sangat disayangkan sekali,“ ucapnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS