Desain Furniture Rotan Indonesia, Buruk

Loading

images-jpg2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Mutu  desain furniture Indonesia berbahan baku rotan masih sangat buruk. Akibatnya, furniture rotan Indonesia kurang diterima konsumen di pasar internasional.

Hal iktu diutarakan Dewan Pembina Himpunan Industri Mebel dan Kerajian Indonesia (HIMKI), Benny Soetrisno dalam obrolan dengan tubasmedia.com di Jakarta kemarin.

Penyebabnya kata Benny karena di Indonesia belum ada sekolah desain furniture rotan sehingga para desainer itu berkarya tanpa ada dasar keilmuannya.

Oleh karena itu tambahnya, pemerintah saat ini sedang merancang pendirian sekolah desain furniture. Rancangan pendirian sekolah dimaksud menurutnya sudah final dan tahun depan, pembangunan sekolah tersebut sudah akan dimulai.

Dengan berdirinya nanti sekolah desain furniture, produk mebel Indonesia, diharapkan dapat memenuhi selera pasar nasional dan internasional.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri, Mudjiono yang dihubungi terpisah membenarkan kalau pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian, tahun depan sudah akan membangun sekolah desain furniture di Semarang.

Pembangunan Politeknik Industri Furniture di Semarang itu kata Mudjiono akan menelan biaya sekitar Rp 20 miliar.

Selama ini lanjutnya, furniture Indonesia diekspor hanya dalam bentuk setengah jadi dan setiba di negera tujuan, produk Indonesia itu disempurnakan lagi sehingga benar-benar produk jadi.

‘’Karena desainnya cukup menarik, produk yang diekspor setengah jadi dari Indonesia dijual dengan harga cukup mahal. Atau jangan-jangan diekspor lagi ke Indonesia dan kemudian kita beli. Lucu kan?,’’ kata Mudjiono.

Dengan akan semakin mahirnya nanti para desainer dalam negeri, lanjutnya, Indonesia tidak lagi mengekspor produk setengah jadi, tapi sudah produk jadi. Nilai tambahnya pasti kita yang nikmati, bukan negara asing,’’ jelasnya. (sabar).

 

 

 

TAGS