Dolar Terus Naik Perajin Tempe Mengeluh

Loading

7g8cJJSiek

 

PEKALONGAN, (tubasmedia.com) – Perajin tempe dan tahu di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan mahalnya harga kedelai akibat melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Kata Antina, salah satu pengrajin tempe, saat ini, harga kedelai mencapai Rp 7.400 per kilogram. Sebelumnya hanya Rp 6.200 per kilogram. “Jujur saja, kenaikan harga kedelai akan menyulitkan para pedagang berkembang karena penjualan tempe dan tahu juga akan menurun,” kata Antina di Pekalongan, Minggu (27/9/2015).

Menurut Antina, mahalnya harga kedelai, dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Karena, bahan baku kedelai kebanyakan masih impor dari AS. “Pelaku industri tahu dan tempe ini, kan termasuk sektor riil. Kita minta pemerintah segera turun tangan,” papar Antika.

Faiki, pedagang tempe di Pekalongan, mengeluhkan hal yang sama. Dampak pelemahan rupiah membuat pasar semakin lesu saha. “Kenaikan harga kedelai mengakibatkan keuntungan yang diperoleh pedagang turun, hingga di atas 50 persen,” kata Faiki.

Tentunya, kondisi ini tak hanya dialami industri tahu dan tempe di Pekalongan, Jawa Tengah. Karena, pelaku industri ini sudah boleh di bilang merata di seluruh Indonesia. Karena, tahu ataupun tempe sudah menjadi lauk wajib di meja makan. (ril/roris)

CATEGORIES
TAGS