DPR Kecewa Kinerja Kejagung

Laporan : Redaksi

JAKARTA, (Tubas) – DPR kecewa dengan kinerja Kejaksaan Agung terkait pengembalian aset Bank Century di Swiss. Kejaksaan dinilai kurang serius dan bekerja keras dalam mengupayakan aset milik Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizvi yang tersimpan di Bank Dressdner.

“DPR sangat kecewa kepada Kejaksaan Agung karena kurang mampu bekerja secara cepat, tepat, dan akurat. Padahal, kalau presiden mau, tidak sulit untuk mempercepat penanganannya karena penyelesaiannya kini sudah menjadi ranah eksekutif,” kata anggota Komisi III DPR RI dari FPKS Nasir Jamil di Jakarta, Minggu (20/2).

Ia juga meminta pimpinan DPR untuk mengevaluasi kinerja Tim Pengawas Century. Evaluasi itu untuk mengetahui apakah Timwas sudah cukup efektif dalam mengawasi pelaksanaan opsi C yang diputuskan dalam rapat paripurna DPR terkait penyelesaian kasus Century.

“Pimpinan DPR yang seharusnya melakukan evaluasi. Artinya, apakah timwas cukup dengan memanggil pihak-pihak yang selama ini telah diundang timwas,” sahutnya.

Wakil Jaksa Agung Darmono sebelumnya mengaku bahwa belum ada kemajuan terkait pengembalian aset Century di Swiss. Upaya mencari bantuan lewat Bank Dunia belum juga menghasilkan hasil.

Sementara, upaya melalui gugatan perdata sesuai saran pemerintah Swiss belum juga ada kemajuan. Kejaksaan bahkan belum pernah berkoordinasi dengan pihak Bank Mutiara yang menjadi penggugat dalam upaya pengembalian tersebut.

“Saya belum dengar informasi pasti dari Bank Mutiara. Belum sempat koordinasi. Itu bukan susah tapi karena belum sempat koordinasi di sana,” jawab Darmono kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Sikap Kejaksaan agung tersebut dikritik keras oleh anggota Komisi III DPR RI dari FPD Didi Irawadi Syamsudin. Menurut Didi, kejaksaan seharusnya bekerja lebih keras dan serius dalam mengejar aset tersebut.

Nasabah yang merugi karena tindakan Robert Tantular dkk hingga kini masih menunggu pengembalian kerugian mereka tetapi pemerintah selalu berkelit dengan upaya pengembalian aset tersebut..***