Dr Maya Rumantir Hutasoit, Duta Perdamaian

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

FOTO BERSAMA – Dr Maya Rumantir Hutasoit serta suaminya Takala Hutasoit dan putrinya Kiara Hutasoit foto bersama dengan Ursula Mc Lackland dan David Mc Lackland selaku wakil dari Universal Peace Federation Ofisialited for United Nation (pertama dan kedua dari kiri), Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Muliadi.(paling kanan) dan psikolog Tina Bisono (dua dari kanan) usai peluncuran album perdana Maya dan Kiara Hutasoit di Jakarta (tubasmedia.com/sabar hutasoit)

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Dr Maya Rumantir Hutasoit dinobatkan jadi Duta Perdamaian untuk Indonesia. Penobatan itu dicetuskan Ursula Mc Lackland dan David Mc Lackland selaku wakil dari Universal Peace Federation Ofisialited for United Nation di Jakarta, Kamis malam pekan silam.

Ursula Mc Lackland dan David Mc Lackland sengaja hadir pada peluncuran album perdamaian dari Maya Rumantir Hutasoit dan disaksikan Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Muliadi.dan psikolog Tina Bisono serta suami Maya Rumantir, Takala Hutasoit.

‘’Sesuai albumnya Indonesi Bersinar – Dunia Bersinar, Maya Rumantir adalah tokoh muda yang layak dinobatkan jadi Duta Perdamaian untuk Indonesia,’’ kata Ursula yang disambut tempik sorak hadirin yang memenuhi ruangan di salah satu rumah makan di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Maya Rumantir dalam sambutannya mengatakan di tengah kondisi bangsa yang kini terbelit berbagai persoalan mulai dari kelangkaan bahan bakar minyak, kekeringan di berbagai daerah, korupsi yang menggerogoti pemerintahan hingga hilangnya rasa aman akibat perampokan dan penembakan yang merajalela, sudah saatnya ada figur yang bertindak menyatukan bangsa, menyebar perdamaian dan membawa perubahan.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat untuk menyelamatkan generasi muda sebagai generasi masa depan yang akan mengharuymkan bangsa ini, tidak hanay di dalam negeri, tapi juga di seluruh belahan dunia.

Bertolak dari kepedulian itulah, Maya Rumantir terpanggil untuk menggagas suatu gerakan untuk menyelamtakan generasi masa depan dan membuat Indonesia kembali bersinar di mata dunia.

Maya Rumantir tergolong cukup lama berhenti dari dunia tarik suara yaitu tahun 2004 dengan alasan fokus membina keluarga dan sekaligus mempersiapkan album yang isinya tidak sekedar lagu hiburan biasa. Namun lagu demi lagu yang dia tulis dan nyanyikan sendiri dalam sbuah album “Indonesia Bersinar – Dunia Bersinar” dan “Selamatkan Generasi Masa Depan” yang muatannya sarat dengan pesan-pesan perdamaian dan persatuan.

‘’Dan tidak sekedar musik, namun sebagai aktualisasi dari impian untuk menyatukan bangsa melalui kegiatan tur keliling daerah agar pelosok-pelosok di daerah terpencil dapat tersentuh,’’ katanya.

Maya yakin untuk merubah bangsa Indonesia tidaklah mudah. Menyatukan masyarakatnya yang berbhinneka tak segampang membalikkan telapak tangan. Namun kita dapat melakukannya mulai dari kelompok kecil yaitu dari keluarga. ‘’Kedamaian yang benar hanya ditemui dari keluarga yang benar dan didasari dengan kejujuran dan kesetiaan,’’ katanya.

Selanjutnya Maya menyebut bahwa kebersamaan itu lahir dari sebuah perbedaan. Tidsak ada persatuan jika rtidak ada perbedaan. Soalnya, bagaimana kita melihat perbedaan itu, Dia sedbut contioh piano atau gitar.

‘’Lihat itu piano, tuts-nya ada yang hitam ada yang putih dan suaranya beda-beda, Kalau suaranya dibunyikan satu per satu, pasti tidak ada enaknya. Tapi jika dibunyikan secara terpadu, akan melahirkan sebuah suara musik yang seluruh pihak, seluruh bangsa bahkan seluruh agama, senang mendengarnya,’’ katanya.

Demikian juga gitar yang punya snar berbeda. Ukuran dan suaranya amat berbeda-beda. ‘’Tapi jika dimainkan seorang gitaris, suaranya sangat merdu dan semua orang yang mendengar akan mengatakan, enak. Lalu kenapa bangsa kita Indonesia yang beragam ini tidak bisa seperti tuts piano atau snar gitar itu,’’ Maya berrtanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS