Ekspor Karet Sumut Diprediksi Turun 4 %

Loading

karet

MEDAN, (tubasmedia.com) – Hingga akhir tahun 2015, ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) diprediksi tinggal sekitar 432.139 ton atau turun 4,03% dari 2014 yang mencapai 450.296 ton. Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Eddy Irwansyah, mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan ekspor tersebut.

“Ekspor yang turun itu karena faktor permintaan yang melemah dan harga jual yang anjlok,” katanya, di Medan, baru-baru ini.

Permintaan dan harga yang melemah itu sendiri akibat krisis global yang membuat perusahaan di berbagai negara mengalami kesulitan ekonomi dan di sisi lain, daya beli daya masyarakat juga melemah. Harga ekspor SIR 20 pada November hanya sekitar US$ 1,171 per kg.

Harga karet itu bahkan diprediksi melemah lagi. Ekspor karet Sumut hingga dewasa ini paling besar ke Jepang atau minimal 25%, Republik Rakyat Tiongkok 15% dan Amerika Serikat 10%.

Menurut dia, selain ekspor, produksi karet Sumut hingga akhir tahun juga diperkirakan turun hingga 4,13%. Dari tahun 2014 yang mencapai 464.894 ton menjadi 445.673 ton.

Penurunan produksi akibat masyarakat tidak tertarik lagi merawat tanamannya karena harga yang turun. “Ketidaktertarikan petani merawat tanamannya juga menimbulkan kekhawatiran produksi karet Sumut pada 2016 juga masih anjlok,” ucapnya.

Dewasa ini, sebutnya, share produksi Sumut secara nasional mencapai 33%, di mana Sumut menjadi produsen terbesar kedua setelah Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun produksi karet Sumut, 70% di antaranya merupakan hasil perkebunan rakyat. (ril/roris)

CATEGORIES
TAGS