Empat Kontainer Berisi Baju Impor Dimusnahkan

Loading

150112194633-242

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pemusnahan barang tekstil impor ilegal di halaman parkir Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur, Jumat (16/10). Ada 4 kontainer berisi baju impor baru dan bekas yang disita aparat Bea Cukai di 3 lokasi berbeda.

Dua kontainer ditangkap di Pelabuhan Tanjung Priok sebelum kontainer keluar dari kawasan pelabuhan. Sementara 2 lainnya kontainer diamankan di Purwakarta.

Penindakan dilakukan Jokowi bersama Menteri Keuangan Bambang Bridjonegoro, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Dirjen Bea dan Cukai Heri Pambudi, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Jokowi meminta masuknya barang ilegal, khususnya tekstil dan produk tekstil (TPT), ke pasar dalam negeri segera diberantas. Jokowi bahkan secara terbuka menyatakan ada modus operasi dari oknum-oknum tertentu, yang melibatkan oknum di Dirjen Bea Cukai.

Dirjen Bea dan Cukai saat ini mencatat sejumlah pelabuhan terdeteksi sebagai area masuknya barang impor ilegal. Selama ini, TPT seperti baju, celana ilegal masuk ke pasar Indonesia.

Area pintu masuk TPT tersebut adalah pelabuhan sepanjang Pesisir Pantai Timur Sumatera (Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung), Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kesempatan itu Jokowi menuturkan, masuknya barang impor ilegal, khusus tekstil dan produk tekstil (TPT), membuat industri dalam negeri harus merugi. Wajar saja, karena harga jual yang terpaut 30% membuat barang impor menguasai pasar dalam negeri.

“Data yang saya terima dari API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) karena barang ilegal ini turun sampai 30%. Ada yang sampaikan harga sampai terpaut 30%. Jelas orang nggak bayar pajak dan bea masuk, bagaimana?” tegas Jokowi.

Maka dari itu, Jokowi menginginkan impor ilegal dihentikan, karena industri akan terus sulit untuk bersaing. Apalagi dengan kondisi perekonomian negara yang di tengah perlambatan.

“Ini yang sebabkan industri kita tidak bisa bersaing di pasar. Makanya saya minta hentikan impor,” ujarnya. Jokowi optimistis, bila impor barang ilegal ini berhasil dihentikan, maka industri dapat berkembang lagi ke depannya. Banyak dampak ekonomi yang akan dihasilkan, baik secara langsung maupung tidak langsung.

“Industri berkembang karena yang dulu diisi barang ilegal diisi barang legal. Iya pasti. Contoh sprei, keluhannya betul-betul, karena harganya bedanya 30-40%,” kata Jokowi. (roris)

CATEGORIES
TAGS