Enam Ruas Jalan Tol dalam Kota Dibangun di Jakarta

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya luluh terhadap keinginan membangun jalan tol layang dalam kota, walaupun sebelumnya banyak pihak menilai pembangunan jalan berbayar bebas hambatan tersebut justru bisa menambah kemacetan lalu lintas, karena akan mengundang bertambahnya kendaraan pribadi.

Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, hari Selasa (19/8) di Jakarta berpendapat, pembangunan enam ruas jalan tol saat ini sudah menjadi kebutuhan, berbeda dengan beberapa tahun silam, ketika wacana pembangunan tol tersebut menuai pertentangan keras dari sebagian warga.

Dikatakan, pembangunan jalan tol layang tersebut bersamaan dengan program pembangunan angkutan massal (mass rapid transit-MRT) yang tengah dilaksanakan pembangunannya saat ini. Kemudian ada lagi rencana penambahan pembangunan tiga koridor jalan layang bus transjakarta (di antaranya Cileduk-Blok M), serta akan segera menerapkan jalan berbayar elektronik (electronic road pricing-ERP) di beberapa ruas jalan di Jakarta.

Jakarta masih membutuhkan tambahan jalan baru, termasuk jalan tol untuk memperlancar mobilitas lalu lintas. Di setiap enam ruas jalan tol layang yang akan dibangun nanti, disediakan jaringan bus transjakarta. Sehingga jika semua rencana ini terlaksana, menurut Basuki, di Jakarta akan ada sembilan koridor bus transjakarta berupa jalan layang, selain 12 koridor bus transjakarta di jalan biasa yang sudah ada saat ini.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah perpaduan jalan tol dan koridor untuk angkutan umum transjakarta nanti tidak akan menambah titik-titik kemacetan di pintu masuk dan keluar jalan tol. Diperlukan pula desain khusus untuk mengakomodasi dua fungsi jalan yang satu bebas hambatan dan satu lagi jalur bus transjakarta yang memerlukan halte-halte perhentian.

Usul rencana pembangunan enam ruas jalan tol layang dalam kota ini, sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2005. Bulan Desember tahun 2013 Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto secara khusus telah mengadakan pertemuan tertutup dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota untuk mengegolkan rencana itu, karena dalam dengar pendapat dengan warga yang digelar Januari 2013, dengan tegas menolak keras rencana itu karena dinilai bukan memecahkan persoalan kemacetan lalu lintas.

Dalam keterangannya di Jakarta Selasa (19/8), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PU, Ahmad Gani Gazali mengatakan, usulan pembangunan enam ruas jalan tol tersebut, karena bertahun-tahun di Jakarta belum pernah ada penambahan proyek jalan baru dengan menggunakan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN).

Pembangunan enam ruas jalan tol ini terbagi dalam tiga tahap. Tahap I sepanjang 29,67 kilometer (km) terdiri atas ruas Semanan- Sunter yang ditargetkan selesai 2018 dan ruas Sunter-Pulo Gebang yang ditargetkan selesai 2019..(anthon)

CATEGORIES
TAGS